Logo

Pemerintah Bantu Perbaikan Rumah dengan Konsep Tahan Gempa

Reporter:

Selasa, 14 August 2018 09:11 UTC

Pemerintah Bantu Perbaikan Rumah dengan Konsep Tahan Gempa

Presiden Joko Widodo saat dialog dengan para korban gempa bumi di Lombok, Senin (13/8/2018) malam. Foto: BNPB

JATIMNET.COM – Pemerintah akan memberi bantuan perbaikan rumah bagi korban gempa Lombok dengan konsep rumah tahan gempa. Bantuan ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Lombok, Senin, 13 Agustus 2018, malam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menyampaikan, korban gempa akan diberi bantuan perbaikan rumah sebanyak seribu Kartu Keluarga (KK) pada tahap awal.

Nilai bantuan stimulus juga diberikan sebanyak Rp 50 juta per KK untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta per KK untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan. Pengerjaan perbaikan rumah akan dimulai minggu ini (terhitung mulai tanggal 13 Agustus).

“Rumah tahan gempa menjadi konsep pembangunan dan perbaikan rumah yang diberikan dalam bentuk tabungan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam release diterima Jatimnet.com, Rabu, 13 Agustus 2018.

Dalam pengerjaannya, pemerintah juga akan mendorong ketersediaan material serta mengawasi harga jual material di NTB. Fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah akan dimulai dua minggu ini (terhitung mulai tanggal 13 Agustus).

Kunjungan Presiden RI ke Lombok disambut antusias oleh masyarakat pengungsi. Kunjungan tiba di kecamatan Tanjung siang hari pada Senin, 13 Agustus.  Presiden RI, Jokowi didampingi oleh gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama beberapa pejabat lainnya mengunjungi korban pengungsi gempa 7 Skala Richter (SR) di Lombok.

Masyarakat pengungsi di sekitar wilayah kecamatan Tanjung sangat antusias dengan kedatangan presiden RI. Kemudian presiden RI melanjutkan melihat kondisi pasien di Tenda Pelayanan Yonkes di areal Kantor Bupati Lombok Utara.

Dalam kunjungan tersebut beberapa kebutuhan dilaporkan kepada presiden RI, salah satunya kebutuhan operasi darurat. Kebutuhan tenda, penyediaan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK), tandon air, makanan, asupan gizi ibu hamil, selimut, dan obat-obatan termasuk diantaranya.

Alat penghancur beton dan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi prioritas. Kendala lain yang masih dihadapi adalah minim sarana transportasi untuk distribusi bantuan logistik, dan akses jalan  yang rusak, berbukit serta lokasi desa sulit dijangkau oleh kendaraan biasa.

Adapun data terakhir korban meninggal dunia (13 Agustus 2018) terungkap sejumlah 437 jiwa. Di antaranya berasal dari Kabupaten Lombok Utara 374 jiwa, Kabupaten Lombok Timur 12 jiwa, Kabupaten Lombok Barat 38 jiwa, Kabupaten Lombok Tengah 2 jiwa. Ditambah dari Kota Mataram 9 jiwa, dan Kota Denpasar 2 jiwa.

Sedangkan jumlah pengungsi (hingga 13 Agustus 2018) sebanyak 352 ribu 793 jiwa. Total rumah rusak 52 ribu 812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit. Fasilitas umum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit.