Sabtu, 26 September 2020 04:20 UTC
Ilustrasi pelecehan seksual
JATIMNET.COM, Mojokerto - Puluhan warga Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto yang mengatasnamakan diri sebagai Dewan Adat Majapahit mendatangi Pabrik PT Bondvast Indo Sukses untuk melakukan aksi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) di perusahaan tersebut.
Dari informasi didapat, aksi tersebut dilakukan pada Jumat 25 September 2020. Mereka datang dengan mengenakan pakaian warna hitam itu membentangkan spanduk di depan pabrik di Jalan Raya Mojosari-Pacet, Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Spanduk itu berwarna oranye dengan panjang mencapai 15 meter bertuliskan "Tolong, Pelecehan Sexsual Harus Ditindak Tegas" dan "Dewan Adat Majapahit Tidak Terima Martabat Wanita Dilecehkan".
Usai memasang spanduk tersebut, puluhan masyarakat langsung mendatangi kantor Kecamatan Kutorejo yang terletak di Jalan Mayjen H. Soemadi Desa Kutorejo, Kecamatan Kutorejo.
BACA JUGA: Cabuli dan Rudapaksa Anak Dibawah Umur, Pendeta Divonis 10 Tahun
Ketua Dewan Adat Majapahit Suhartono atau yang biasa dipanggil Lurah Nono menjelaskan, dirinya dan warga tidak menerima akan adanya tindakan pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita karyawan pabrik diduga dilakukan oleh TKA di dalam pabrik."Iya ini tadi kami sedang mengurusi karyawan yang dilecehkan oleh oknum orang asing yang ada di pabrik itu," katanya, Sabtu 25
Dari informasi didapat, masih kata Nono, dugaan karyawan pabrik wanita jadi korban pelecehan seksual pada saat sedang bekerja. "Wanita yang kerja itu dipegang payu daranya dan pantatnya, bahkan sempat ditawar harganya," jelas mantan Kepala Desa Sampang agung tersebut.
Tak ayal pihaknya akan melakukan pengawalan, Lanjut Nono, bahkan akan menindaklanjuti dengan proses hukum yang berlaku."Tuntutanya ya harus dipenjara seperti biasanya," tegasnya.
BACA JUGA: Agar Tak Dikenali, Dukun Cabul Ini Nekat Siram Wajah dengan Air Panas
Sementara, korban dengan inisial AP (22) mengakui, dirinya telah mendapatkan perilaku tidak layak oleh salah satu pekerja di dalam pabrik yang diduga orang asing. "Kejadianya sekitar dua bulan yang lalu, saat saya kerja ambil barang, tangannya (pelaku) dia sengaja ditempelkan ke payudara saya," aku AP.
Usai mendapatkan perlakuan seperti itu, korban pun tidak berani melaporkan perbuatan pelecehan tersebut, dengan alasan takut diberhentikan lantaran menyangkut pekerjaanya."Kalau ke saya sudah dua kali, tapi juga sering mengajak keluar dengan isyarat," imbuhnya.
Sedangkan Kapolsek Kutorejo AKP Hery Susanto, saat menggelar mediasi di Kecamatan Kutorejo menyampaikan, pihaknya akan melakukan kordinasi terkait kasus ini, dan akan memproses ke jalur hukum jika memang benar adanya tindakan hukum yang dilanggar. "Karena ini menyangkut perempuan, ya akan kami limpahkan ke unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Mojokerto," tandasnya.