Selasa, 22 January 2019 07:17 UTC
Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin berswafoto dengan Presiden Jokowi dan Bupati Trenggalek Emil Dardak. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
JATIMNET.COM, Surabaya - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trenggalek, Doding ikut angkat bicara perihal 'menghilangnya' Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin selama 10 hari.
Doding menduga ada potensi tekanan politik ke wabup yang akrab disapa Ipin itu. "Jadi Mas Ipin itu bukan menghilang. Lebih tepat menepi, mencari inspirasi. Dan saya tahu betul dia masih menyelesaikan tugasnya terutama membantu rakyat miskin," ujar Doding dalam keterangan resminya, Selasa 22 Januari 2019.
BACA JUGA: Wabup Trenggalek Menghilang Sepuluh Hari, ke Mana?
Memang, tak ditampiknya, tekanan politik sedang tinggi. Ada pihak yang memaksa wakil bupati itu menyetujui sosok baru penggantinya. Selepas ditinggal Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. "Ada pihak yang memaksa wakil bupati dan sekda baru. Mungkin Mas Ipin kurang sreg dengan sosok-sosok itu," sebut Doding.
BACA JUGA: Dikabarkan Menghilang, Ini Jawaban Wakil Bupati Trenggalek
Ia memandang, Ipin perlu sosok yang bisa diajak berlari membangun Trenggalek. “Jadi Mas Ipin menepi, menenangkan diri, karena ingin lepas dari tekanan. Masalahnya ini Mas Ipin tidak mau berpolemik terbuka karena dia menghormati atasannya," bebernya.
Doding mengungkapkan, peta politik akhir-akhir ini terus memanas. Desain siapa yang bakal menduduki 'Trenggalek Dua' mulai terlihat perlahan. Hanya saja, dirinya tak ingin membukanya. "Nanti biar semua desain ini terbongkar sendiri,” tandas Doding.
Doding meminta Bupati Trenggalek saat ini, Emil Elestianto Dardak untuk memandang kasus Ipin dengan lebih kalem. Sikap Ipin bukan menghilang, melainkan diam.