Logo

PDI Perjuangan Dukung Interpelasi pada Bupati Jember Faida

Pada 2015, PDI Perjuangan adalah partai pengusung Faida.
Reporter:,Editor:

Rabu, 27 November 2019 01:28 UTC

PDI Perjuangan Dukung Interpelasi pada Bupati Jember Faida

DUKUNG INTERPELASI. Sekretaris DPC PDIP Jember, Bambang Wahju Soejono (tengah, pakai peci hitam) dalam jumpa pers di kantor DPC PDIP Jember. FOTO: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung interpelasi (hak bertanya) pada Bupati Jember Faida.

Sekretaris PDI Perjuangan Jember Bambang Wahju Soejono mengatakan telah menginstruksikan pada perwakilan partainya di DPRD Jember agar mengambil langkah konkret untuk menyikapi persoalan. “Yang pertama adalah interpelasi dulu,” kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Selasa 26 November 2019.

Kepemimpinan Bupati Faida kini kini jadi sorotan. Senin, 25 November 2019 kemarin, massa Kelompok Aliansi Aktivis Jember mendesak DPRD Jember mengajukan pemakzulan pada Bupati Faida, menyusul terbitnya surat rekomendasi Mendagri Tito Karnavian pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk memerintahkan Faida mencabut puluhan kebijakan sepanjang 2018-2019 yang dianggap tak sesuai perundang-undangan.

BACA JUGA: Bupati Jember Faida Terancam Dimakzulkan

Tapi, sebelum rekomendasi Mendagri itu turun, wacana interpelasi pada Bupati Faida sudah bergulir di DPRD Jember. Wacana itu muncul untuk mempertanyakan kebijakan Faida hingga Jember menjadi satu-satunya daerah di Jawa Timur yang tak mendapat kuota seleksi CPNS pada tahun ini.

“Persoalan Jember ini utamanya terkait kebijakan bupati dalam SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja), tidak adanya kuota CPNS buat Jember, peringatan Komisi ASN, dan terakhir peringatan dari Mendagri itu," ujar Bambang.

BACA JUGA: Terancam Dimakzulkan Karena Beraroma Rasuah

Ia optimistis seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan solid mengikuti arahan partai tentang interpelasi, meski pada 2015 partai ini menjadi salah satu partai pengusung Faida. “Kami ingin bupati yang kami usung bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik, memanfaatan APBD dengan benar untuk masyarakat banyak, serta menggunakan kewenangan sebagai bupati untuk membenahi birokrasi," katanya.

Toh, ia mengakui buruknya komunikasi PDI Perjuangan, partai dengan perolehan tujuh kursi-dari 50 kursi DPRD Jember-, dengan Bupati Faida. “Kami sudah beberapa kali ajak beliau untuk mengubah pola komunikasinya," katanya.