Jumat, 22 October 2021 10:20 UTC
HARI SANTRI. Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin saat memberikan sambutan dalam upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di kantor PCNU Jember, Jumat, 22 Oktober 2021. Foto: PCNU Jember
JATIMNET.COM, Jember – Kalangan santri didorong untuk lebih masif bergerak di sektor perekonomian. Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember KH Abdullah Syamsul Arifin dalam upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di kantor PCNU Jember, Jumat, 22 Oktober 2021.
“Kita perlu mendorong dalam kompetisi yang sehat agar kalangan santri bisa berdiri di baris terdepan. Maka NU melalui lembaga perekonomiannya seharusnya berupaya bergerak menuntaskan problem sosial ekonomi umat dengan melahirkan santripreneur yang punya daya saing,” ujar pria yang akrab disapa Gus Aab ini.
Untuk mendorong agar kalangan santri lebih gigih dalam berbisnis, menurut Gus Aab, diperlukan reinterpretasi sejumlah ajaran yang lebih memotivasi umat Islam untuk memiliki mental bisnis yang tangguh.
BACA JUGA: Peringati HSN, Forkopimda Kota Probolinggo Upacara di Pondok Pesantren
“Saat ini, dari daftar orang terkaya di Indonesia, hampir tidak ada yang dari kalangan santri. Ke depan, perlu ada motivasi lebih, sehingga beberapa tahun mendatang akan banyak lahir pengusaha sukses dari kalangan santri,” tutur pria yang juga dosen UIN KH Achmad Shiddiq Jember ini.
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang tahun ini memasuki keenam kalinya ini, menurut Gus Aab, sebagai bentuk pengakuan negara atas kontribusi kalangan ulama dan santri dalam ikhtiar merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Hal ini merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Resolusi jihad itu pula yang membakar semangat masyarakat pada masa itu untuk gigih melawan pasukan Belanda yang hendak kembali menjajah Indonesia.
BACA JUGA: Hari Santri, Sejumlah Elit Gerindra Ziarah ke Pendiri Ponpes Zainul Hasan Genggong
“Resolusi itu yang mewajibkan umat Islam untuk jihad melawan penjajah. Sayangnya, selama sekian tahun, kontribusi itu kurang mendapat pengakuan sejarah. Melalui upaya para wakil kita, akhirnya sejak enam yang lalu ditetapkan HSN,” tutur Gus Aab.
Peringatan HSN yang digelar di kantor PCNU Jember itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain seluruh peserta wajib memakai masker, protokol jaga jarak juga ditetapkan. “Kita juga senantiasa mengajak warga NU untuk senantiasa menjaga disiplin protokol kesehatan agar pandemi ini bisa segera teratasi,” kata Gus Aab.