Logo

Pasukan Tempur Bagikan Paket Sembako ke Desa Terdampak Pandemi Covid-19

Reporter:,Editor:

Selasa, 05 May 2020 08:00 UTC

Pasukan Tempur Bagikan Paket Sembako ke Desa Terdampak Pandemi Covid-19

BANTUAN: Pasukan Tempur dari Yonif Para Raider 503/Mayangkara bagikan bantuan paket sembako ke Desa Binaan. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Pasukan tempur turun langsung bagikan ratusan paket sembako, hand sanitizer, masker, tajil, dan juga lakukan penyemprotan disinfektan ke rumah warga di Desa Mojosulur, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, salah satu desa binaan Yonif Para Raider 503/Mayangkara.

Kakorum Yonif Para Raider 503/Mayangkara Lettu. Inf. Dianata Panji Prasugi, menjelaskan, anggota sengaja turun langsung menggunakan roda dua untuk memberikan bantuan tersebut ke tangan warga, tak lain sebagai upaya pemberian bantuan terdampak Covid-19 selama pandemi agar tepat sasaran.

"Ada 200 paket sembako, yang kami sediakan untuk warga yang benar-benar terdampak. Utamanya pekerja yang mengenakan pendapatan harian seperti sopir, tukang becak  yang ada di salah satu desa binaan kami," ungkap Panji sapaan akrabnya, Selasa 5 Mei 2020 usai membagikan paket sembako.

Ratusan paket sembako ini, rupanya wujud sumbangsih seluruh anggota dan Istri dari Yonif Para Raider 503/Mayangkara yang bermarkas di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA: Guna Penuhi Kebutuhan, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan ke Dapur Umum

Tak hanya ratusan paket sembako, Ia dan juga puluhan anggota, serta beberapa anggota Polri dalam baksos ini juga membagikan masker, hand sanitizer, hingga penyemprotan disinfektan ke rumah warga.

"Selain sembako, ada pembuatan hand sanitizer dan juga pembuatan tempat cuci tangan yang kita buat untuk warga. Ditempatkan dititik sosial di tempat ibadah, pasar, perkampungan, pangkalan ojek, stadion sedangkan baksos kami sore nanti sekitar pukul 15.00 WIB bagi-bagi 200 tajil yang langsung dibuat dari dapur umum kami, dan masker untuk tukang becak, sopir, atau pengendara yang melintas tanpa mengenakan masker di Jalan Gajah Mada," paparnya.

Sementara, Komandan Batalyon Yonif Para Raider 503/ Mayangkara Letkol Inf Hadrianus Yossy S. Buanan, membenarkan jika giat baksos pencegahan penyebaran Covid - 19 dilakukan oleh anggotanya secara langsung, dengan bersinergi bersama instansi setempat  untuk menyalurkan ratusan bantuan agar tepat sasaran.

"Satu hari ini, puasa ke sepuluh di bulan ramadan, anggota sengaja melakukan rentetan kegiatan baksos untuk meringankan beban warga terdampak Covid - 19 dari pukul 09.00 WIB, hingga pembangunan dapur umum dan pembagian tajil serta masker pada pukul 15.00 WIB," terang Yossi yang saat ini berada di Kongo dalam misi kemanusiaan LRP dan LRM Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB (MONUSCO) melalui jaringan celuler.

Ia yang juga saat ini berada di Kongo dalam misi kemanusiaan PBB, beserta ratusan anggotanya juga berharap agar warga sekitar bisa saling bekerjasam, maupun bahu membahu dalam melakukan pencegahan pandemi Covid - 19 khususnya di Kabupaten Mojokerto agar segera berlalu.

BACA JUGA: Pemkot Terima Bantuan 10 Ribu Paket Sembako dari Presiden RI untuk Disalurkan ke Warga

"Semua negara terdampak, termasuk saat ini di Kongo juga. Saya berharap sangat agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Tetap jaga jarak, sering cuci tangan, gunakan masker, lakukan PHBS serta berdoa agar pandemi berlalu,"  harap Yossi yang sejak tahun 2019 sudah meninggalkan putri semata wayang dan Istri untuk bertugas ke Kongo.

Salah satu pasangan suami istri yakni Sunaryo (60) dan Sampini (56) di Desa Mojosulur, Kecamatan Mojosari, mengatakan, Sangat senang mendapatkan bantuan paket sembako secara langsung tersebut. Sebab sejak pandemi Covid - 19, tak ada bantuan yang diterima keluarganya baik dari swasta maupun pemerintah.

"Alhamdulilah seneng sekali, baru ini dapat bantuan. Sebelumnya gak ada sama sekali, dari pemerintah katanya baru didata sama perangkat," ungkap Sampini pekerja batubata yang sejak sembilan tahun lalu menjadi tulang punggung keluarga, usai suaminya Sunaryo yang berprofesi sebagai sopir sudah tak bisa berjalan.