Sabtu, 02 May 2020 01:00 UTC
DAPUR UMUM. Bupati Mojokerto, Pungkasiad bersama Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung, dan Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto saat di dapur umum, di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) lima ton beras, 200 dus mie instan, sayur-mayur. Termasuk berupa uang sebesar Rp 15 juta untuk memenuhi 2000 tajil berupa nasi bungkus dari 18 kecamatan secara bergantian di Kabupaten Mojokerto selama bulan Ramadan 1441 Hijriyah.
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi menjelaskan, tim dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto terus bekerja, membantu warga yang belum bisa memasak. Seperti yang terlihat di dapur umum Ponpes Segoro Agung, setiap hari menyiapkan 1.500 sampai dua ribu nasi bungkus.
Nantinya, nasi bungkus itu akan dibagikan di setiap kecamatan sesuai dengan pengajuan data yang masuk. "Contoh Kecamatan Sooko mengajukan 200 nasi bungkus, nanti akan kita kirim tapi bergilir karena maksimal kemampuan kita sebanyak 2.000 bungkus perhari. Bisa juga di Posko Pengaduan (PWI Mojokerto) bila ada yang membutuhkan agar komunikasi kesini. Nasi bungkus ini untuk buka puasa," katanya, Jumat 1 Mei 2020.
BACA JUGA: Domisili Surabaya, PDP Covid-19 di Mojokerto Meninggal
Bantuan CSR dari pabrik baja PT Hidup Karya Abadi, dan juga uang dari PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Majatama, diserahkan ke dapur umum itu untuk kebutuhan selama ramadan, dan ditargetkan sampai lebaran nanti.
"Namun akan kita tinjau kembali, evaluasi dan situasi perkembangan mengenai wabah ini. Untuk peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, masih sama dengan kemarin, tidak ada informasi tambahan. Mudah-mudahan tidak berkembang lagi. Kita coba tracing semua, mulai laboratorium, skrining, jika ada indikasi akan kita rapid test," jelasnya.
Terkait penyekatan, lanjut Apung panggilan akrabnya, sudah jauh hari dilakukan pihak Polres bersama Kodim 0815 Mojokerto. Menurutnya, Pemkab Mojokerto serius memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
BACA JUGA: Tenaga Medis Positif Covid-19, Kota Mojokerto Zona Merah
"Dari awal sudah dilakukan di beberapa titik. Tidak terlalu sore (penerapan jam malam, red), jam 9 malam sampai 5 pagi. Dalam penyebaran Covid-19, balita dan lansia di atas 50 tahun memang rawan. Seperti saya ini. Artinya kita sampaikan semua, mohon maaf yang meninggal paling banyak usia lanjut," imbuhnya.
Sehingga pihaknya terus mengimbau agar masyarakat khususnya lanjut usia (lansia) untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan. "Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar dan yang paling penting yakni jaga jarak," tandasnya.
Pada hari itu sendiri, dilakukan pembagian 1.500 porsi nasi bungkus untuk masyarakat di beberapa kecamatan. Antara lain Trowulan, Jatirejo, Sooko, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong.
Sementara itu, Peta Sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto per tanggal 30 April 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 499 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 63 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak enam orang.