Kamis, 21 May 2020 23:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meroket naik tajam. Data per Kamis 21 Mei 2020, terdapat 502 pasien positif Covid-19. Jumlah tersebut tercatat yang terbanyak sejak awal virus masuk di Indonesia.
Hingga, kini total keseluruhan pasien yang terjangkit virus sudah meyentuh 29.993 orang. Dengan rincian 413 orang sembuh, 2.262 orang menjalani perawatan dan 258 orang meninggal.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat lonjakan begitu tinggi. Salah satunya karena kemampuan laboratorium yang meningkat.
"Jadi 500 pasien yang disebutkan pemerintah itu berasal, sebagian besar dari ITD (Institute of Tropical Disease) laboratorium di Unair. Itu kapasitasnya 488 orang," ujar Joni, Kamis 21 Mei 2020, malam.
BACA JUGA: Positif Covid di Jatim Bertambah 502 Orang, Ini Rincian Asal Daerahnya
Namun, kata Joni, tambahan tersebut tidak seluruhnya dari hasil tes yang dilakukan dalam satu hari. Melainkan gabungan mulai tanggal 18 Mei 2020 sebanyak 141 orang, tanggal 19 Mei 2020 ini terdapat 195 pasien, dan tanggal 20 Mei 2020 ada 190 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"ITD Unair sendiri menyumbang 96 orang, sisanya dari laboratorium dan beberapa rumah sakit di Jatim," katanya.
Selain kapasitas laboratorium yang bertambah, Dirut RSUD Dr Soetomo itu menjelaskan, faktor lain yakni dari meningkatnya mobilitas penduduk. Ia tidak memungkiri bahwa longgarnya penerbangan membuat tambahan kasus naik cukup signifikan.
Di Bandara Internasional Juanda misalnya, jumlah penumpang baik yang datang maupun berangkat per harinya mencapai antara 1.400 hingga 1.500 orang. "Walaupun sudah dilakukan screening, tapi ini bisa menjadi faktor yang menaikkan status Corona virus di Jatim," ia mengungkapkan.
BACA JUGA: Lima Petugas Medis Meninggal Karena Covid-19 di Jatim
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, hasil pelacakan yang dilakukan penumpang pesawat di penambahan pasien positif per hari ini. Tidak banyak, namun jumlahnya terus berkembang.
"Ada kelompok perjalanan luar negeri. Kami belum hitung jumlahnya persennya, tapi kita lihat ada semula dari 11 terus tambah 12 orang. Kemudian ada yang kelompok lima orang tapi tambah enam orang. Tidak terlalu besar tapi ini potensi menularkan yang lain. Kemudian ada perjalanan antar kota," kata Kohar.
Namun, Kohar menjelaskan, penumpang pesawat ini bukan yang terbesar menyumbang tambahan pasien pada hari ini. Ada klaster baru, yakni rumah sakit. Tim tracing mencatat setidaknya ada di satu rumah sakit yang pasien positifnya 20 orang. Terdiri dari 12 tenaga kesegatan, empat diantaranya dokter spesialis.
Hanya saja, ia tidak merinci rumah sakit mana yang dimaksud. "Banyak dari tenaga kesehatan ini tidak menolong secara langsung (pasien Covid-19), tetapi dia melakukan kegiatan untuk pelayanan (kesehatan)," bebernya.
Sisanya, kata dia, merupakan sumbangan dari klaster lama yang muncul. Seperti pasar dan pondok pesantren di Temboro. Tetapi ia tidak menyebut detail berapa penambahan kasus positif untuk pasien dari klaster lama.