Selasa, 09 June 2020 12:20 UTC
TAMBAH KAPASITAS. RSUD Prof. Dr. Soekandar, Mojosari, Mojokerto, menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19. Tampak ruang isolasi di rumah sakit setempat, Selasa, 9 Juni 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Manajemen RSUD Prof. Dr. Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, menambah ruang isolasi untuk menampung pasien Covid-19 yang bertambah 40 persen sejak awal Juni 2020 lalu.
Juru bicara RSUD Prof. Dr. Soekandar, Isbahtul Khoirod, mengatakan total pasien terkonfirmasi positif yang ada di ruang isolasi mencapai 36 pasien.
“Tadinya kita sediakan 51 tempat tidur, sekarang kita tambah 31 (bed) lagi, jadi 82 (bed) totalnya untuk satu gedung yang merawat warga kita yang posisinya PDP, ODP, maupun yang terkonfirmasi," ucapnya saat ditemui di rumah sakit setempat, Selasa, 9 Juni 2020.
BACA JUGA: Dokter asal Mojokerto Pasien Covid-19 Sembuh
Sebanyak 82 tempat tidur itu, 79 tempat untuk pasien dewasa dan tiga tempat untuk pasien anak. Menurutnya, peningkatan signifikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dikarenakan adanya rapid test masal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto sejak beberapa waktu lalu.
Semula ruang isolasi pasien Covid-19 hanya menempati lantai 1 dari gedung tempat rawat inap yang berlantai tiga. “Sekarang lantai 2 dan 3 juga dikhususkan untuk (pasien) Covid-19,” ujar Isbahtul.
Menurutnya, secara umum kapasitas rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jawa Timur maupun Indonesia memang penuh, termasuk di RSUD Prof. Dr. Soekandar. Namun berkat dukungan dari pemerintah, rumah sakit bisa menambah kapasitasnya.
BACA JUGA: 300 Pedagang dan Pengunjung di Pasar Mojokerto Jalani Rapid Test On The Spot Covid-19
“Ini memang komitmen Kabupaten Mojokerto untuk menangani warga yang terpapar virus tersebut. Kalau awalnya ruang isolasi paru yang lantai 1, kemudian lantai 2 bedah, dan lantai 3 penyakit dalam. Sekarang diperuntukkan untuk Covid-19 (semua)," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya mengupayakan semaksimal mungkin, baik itu kondisi sarana prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus dipastikan kesehatannya dan pengaturan jadwal jaga selama 24 jam.
"Pemegang komando kami dr. Gigih tetap semangat berjuang, terbukti sudah ada yang sehat. Walau begitu memang akan kita tambah terus, begitu juga tenaga kesehatan. Rencana mau menambah 28 perawat dan satu dokter umum untuk tambah di UGD," ujarnya.
BACA JUGA: Rapid Test Massal, Enam Pengunjung Pasar Kemlagi Mojokerto Reaktif Covid-19
Isbahtul menambahkan kendati sarana prasarana sudah dipenuhi Pemerintah Kabupaten Mojokerto, pihaknya tak menutup kemungkinan menerima bantuan dari masyarakat.
"Alhamdulilah dukungan dari pemerintah lewat Gugus Tugas cukup sementara, tapi tetap kalau ada masyarakat yang memberikan bantuan kami persilakan," katanya.
Hingga Selasa 9 Juni 2020 pukul 18.00 WIB di Kabupaten Mojokerto tercatat ada 12.403 Orang Dengan Risiko (ODR) Covid-19, 90 Orang Tanpa Gejala (OTG), 565 Orang Dalam Pengawasan (ODP), 94 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 60 orang positif Covid-19.