
Reporter
Restu C WidariMinggu, 8 Mei 2022 - 05:00
Editor
Bruriy Susanto
Insiden memilukan di Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Karena Perosotan di kolam renang Kenjeran Water Park (Kenpark) Surabaya ambrol, karena putus, Sabtu 7 Mei 2022. Grafis: Gilang
JATIMNET.COM, Surabaya - Kecelakaan di wahana air Kenjeran Water Park (Kenpark) pada Sabtu, 7 Mei 2022 menjadi peringatan kepada pihak pengelola, karena tidak mengutamakan keselamatan pengunjung pada fasilitas yang dimiliki. Oleh karena itu, manajemen Kenjeran Park diimbau segera melakukan evaluasi secara keseluruhan demi keselamatan pengunjung.
Saat menjenguk korban kecelakaan wahana air Kenjeran Park di RSUD dr Soetomo, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat bertemu Abdul Malik Sadin yang merupakan orang tua dari tiga korban yang mengalami cedera serius ketika kejadian. Hingga kini, ketiga anak Abdul, masih dalam perawatan medis.
"Bapak ini anaknya tiga sekaligus mengalami kecelakaan di wahana tersebut. Maka dari itu, ini jadi pembelajaran betul bagi pengelola tempat wisata, bagaimana pengelola harus selalu melihat keamanannya dan kekuatan permainannya, karena kan pandemi kemarin sudah lama nggak digawe (lama tak terpakai)," kata Eri Cahyadi, Sabtu 7 Mei 2022.
Baca Juga: Jenguk Korban Kecelakaan Wisata Kenjeran Park, Eri: Manajemen Harus Bertanggung Jawab Penuh!
Karena itu, pihaknya meminta kepada pihak pengelola untuk bertanggung jawab ke seluruh korban yang mengalami cedera. Bukan itu saja, ia juga ingin pihak pengelola bertanggung jawab dan memastikan bahwa tempat wisata di Kota Surabaya aman bagi wisatawan.
"Saya minta kepada manajemen untuk melakukan tanggung jawab dan bersinergi, bagaimana manajemen bisa memberikan kepastian bahwa tidak semua tempat wisata di Surabaya seperti ini," ia menegaskan.
Ia menekankan kembali kepada setiap investor yang memiliki tempat wahana wisata di Surabaya, tentu harus memiliki izin. Di samping itu, juga harus diimbangi dengan perawatan berkala agar tidak terjadi lagi hal serupa di tempat wisata lain di Kota Surabaya.
Baca Juga: Ini Kronologis dan Nama Korban Perosotan di Kenpark Surabaya
“Dalam pemeliharaan itu kan milik swasta, jadi kalau pemeliharaan ini dilakukan oleh investor, maka harus bisa menjamin layak fungsi wahananya. Oleh karena itu, kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ia mengungkapkan.
Tak ketinggalan, setiap pengelola atau investor yang mempunyai tempat wahana atau wisata juga harus memberikan laporan hasil kelayakan. Selain itu, pengelola atau investor harus tahu kondisi fasilitasnya karena setiap fasilitas permainan atau wahana harus sesuai dengan kapasitasnya.
"Terkait evaluasi, itu semua sudah dilakukan atau belum oleh pengelola nanti kita cek lagi. Kalau tadi dengar ceritanya ada wahana yang kelebihan beban, nah itu kan harus ada yang jaga dan harus sesuai maksimal wahananya, kalau nggak sesuai ya ambruk. Kita lihat dulu hasil evaluasinya, sembari menunggu hasil penyelidikan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak," ia memaparkan.