Sabtu, 19 September 2020 16:00 UTC
PARADE SENI. Parade Seni Budaya Surabaya yang digelar di area Tugu Pahlawan Surabaya dan disiarkan secara virtual atau live Instagram dan streaming YouTube, Sabtu malam, 19 September 2020.
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Parade Seni Budaya Surabaya yang digelar di area Tugu Pahlawan Surabaya dan disiarkan secara virtual atau live Instagram dan streaming YouTube, Sabtu malam, 19 September 2020.
Pembukaan ditandai dengan penyerahan Bendera Merah Putih kepada salah satu seniman Surabaya. Tayangan langsung perdana kali ini mengusung tema yang bertajuk “Surabaya Merah Putih”.
Pementasannya, menghadirkan kembali peristiwa perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945 silam. Para seniman itu dengan lihainya memperagakan perobekan bendera di hotel bersejarah itu.
Dengan diwarnai perkelahian dan meninggalnya salah satu pejuang, akhirnya bendera Biru itu berhasil dirobek dan tinggal bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya. Setelah itu, Risma tampil dengan membacakan sebuah puisi berjudul "Memori Surabaya Merah Putih".
BACA JUGA: Disbudpar Siapkan Pola Interaktif dan Non Interaktif Agar Pekerja Seni Dapat Berkarya
Suaranya yang lantang menggelegar membuat merinding para pendengarnya. "75 tahun lalu, di bumi Surabaya tepatnya di hotel Yamato ini, telah terjadi peristiwa perobekan bendera merah putih biru, dimana warna biru dirobek dan menjadi merah putih, yang kemudian dikibarkan kembali, gagah perkasa diangkasa raya Surabaya," kata Risma memulai puisi pengobar semangat berjuangnya.
"Di tempat inilah, lautan manusia dari berbagai suku dan agama, berkumpul, bersatu dan bergerak melawan, karena tanah airnya yang ber-Bhinneka Tunggal Ika diusik oleh kesombongan segerombolan manusia angkuh, arek Surabaya tak sudi dijajah kembali, arek Surabaya membuktikan kepada dunia, bahwa Republik Indonesia benar-benar telah merdeka," kata Risma, Sabtu 19 September 2020.
Diakhir puisinya, ia seakan terus mengobarkan semangat. "Bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah penerusmu, bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah pewarismu, yang tak sedikitpun luntur darah merah keberanianmu, yang tak sedikitpun goyah kesuciannya dalam mengisi kemerdekaan.
Walaupun bumi bergoncang, bulan, bintang dan matahari mengoyak langit, kami adalah petarung yang teguh menjaga Indonesia merah putih. Merdeka...merdeka....merdeka...," ujarnya menggelegar sembari diikuti para seniman dan jajaran pemkot yang hadir kala itu.
BACA JUGA: Pertunjukan Parade Kesenian Budaya Surabaya Digelar Melalui Virtual
Pada kesempatan itu pula, Risma menjelaskan bahwa Parade Seni Budaya Surabaya ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam rangka menggerakkan kembali para seniman dan budayawan.
Supaya tetap bisa berkontribusi di dalam setiap langkah gerak Kota Surabaya. "Jadi, meskipun ini di era pandemi Covid-19, tapi para seniman juga harus tetap berkreasi dan berdaya guna," ia mengingatkan.
Ia juga memastikan bahwa rangkaian acara semacam ini akan terus menerus dilaksanakan hingga Desember 2020 mendatang. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyaksikan acara Parade Seni Budaya tahun 2020 ini. "Mudah-mudahan kegiatan ini bukan hanya menggerakkan para seniman, tapi juga menggerakkan kita semuanya di era pandemi Covid-19 ini," ia menandaskan.
Bahkan, ia juga mengajak kepada semua pihak untuk tidak pernah menyerah dan tidak boleh putus asa. Ia juga meminta untuk tidak boleh berhenti berkreatifitas dan tidak boleh berhenti berinovasi.
"Kita harus terus bergerak, sehingga kita tidak bisa dikatakan bahwa Surabaya sekarang berhenti, kita harus terus bergerak sesulit apapun dan seberat apapun, kita pasti bisa melampaui, karena kita adalah cucu dan anak para pejuang yang telah berjuang sedemikian keras untuk mempertahankan Kemerdekaan pada tahun 1945 silam," ia menerangkan.