Logo

Pakai Sarung, Bupati dan Wabup Jember Terpilih Hadiri Paripurna DPRD

Inkumben Bupati Jember Faida Tak Hadir
Reporter:,Editor:

Jumat, 29 January 2021 10:00 UTC

Pakai Sarung, Bupati dan Wabup Jember Terpilih Hadiri Paripurna DPRD

PAKAI SARUNG. Bupati dan Wabup Jember terpilih, Hendy Siswanto-KH Muh. Balya Firjaun Barlaman, mengenakan sarung dalam rapat paripurna di DPRD Jember, Jumat, 29 Januari 2021. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – DPRD Jember menggelar rapat paripurna pengumuman hasil penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada 2020 dan pengumuman akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2016-2021, Jumat, 29 Januari 2021.

Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Hendy Siswanto dan KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman hadir dengan pakaian khas yang sering mereka pakai di depan publik. Keduanya memakai sarung motif kotak warna kuning dengan kemeja putih dan berpeci hitam.

Hendy merupakan mantan ASN Kementerian Perhubungan dan Firjaun dikenal sebagai ulama sekaligus politikus mantan Anggota DPRD Jatim. Sesui jadwal, keduanya akan dilantik 17 Februari 2021.

Sementara itu, Bupati Jember periode 2016-2021 Faida yang kebijakannya selama ini menimbulkan kontroversi tak hadir dalam sidang paripurna. Faida merupakan salah satu calon yang kalah dalam Pilkada Jember 2020. Sedangkan Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief hadir dalam sidang paripurna.

BACA JUGA: Bupati dan Wabup Jember Terpilih akan Benahi Birokrasi dan Infrastruktur

“Ini merupakan tahapan sebelum pelantikan. Kita menetapkan Bupati-Wabup terpilih berdasarkan surat Mendagri untuk kemudian kita usulkan pemberhentiannya,” tutur Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim yang memimpin rapat paripurna.

Terkait ketidakhadiran Faida, Halim mengaku tidak tahu alasannya karena DPRD tidak mendapat pemberitahuan resmi. “Sudah kita undang. Wabup juga tidak tahu alasannya apa. Tetapi itu bukan masalah, tetap berjalan,” kata politikus Partai Gerindra ini.

Saat dikonfirmasi, Muqit enggan berkomentar perihal ketidakhadiran Bupati. “Kalau soal Bupati, saya no comment, ya,” kata Muqit sambil tersenyum.

Muqit berharap Hendy dan Firjaun bisa membawa Jember lebih baik lagi. Ia mengajak masyarakat Jember untuk bersatu mendukung. “Selamat tinggal perbedaan yang kemarin. Semoga Bupati-Wabup yang baru bisa merangkul semua pihak,” tutur Muqit.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya yang berakhir 16 Februari 2021, Muqit mengaku akan kembali ke aktivitas semula, yakni mengasuh Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Karang Harjo, Kecamatan Silo, Jember.

BACA JUGA: Bupati Jember Diperiksa Inspektorat Kemendagri, KASN, dan Pemprov Jatim

“Setelah ini saya akan kembali menjadi rakyat jelata. Kembali ke habitat semula, menemani masyarakat,” ujar Muqit sambil tertawa lega.

Hendy dan Firjaun tidak mempermasalahkan ketidakhadiran Bupati Faida. “Mungkin Beliau sedang tidak sempat. Tidak apa-apa kok,” tutur Hendy sembari tersenyum.

Hendy dan Firjaun yang mengenakan sarung dan kemaja putih serta berpeci hitam menarik perhatian undangan karena pakaian seperti itu jarang dipakai dalam forum resmi pemerintahan.

“(Kami pakai sarung) Karena baru selesai salat Jumat dan seragam belum jadi. Juga biar ada ciri khas. Pakai sarung itu bebas merdeka,” kata Firjaun yang ada di sebelah Hendy.