Logo

L Soepomo, Tokoh Politik Senior PDI Perjuangan Jatim Berpulang

Reporter:

Kamis, 27 December 2018 05:44 UTC

L Soepomo, Tokoh Politik Senior PDI Perjuangan Jatim Berpulang

Foto Istimewa

JATIMNET.COM - Politisi senior PDI Perjuangan Jawa Timur, Luwih Soepomo, berpulang pada Kamis, 27 Desember 2018, di Surabaya. Menurut Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, SW Nugroho, almarhum meninggal karena sudah sepuh.

Almarhum meninggal pukul 05.00 WIB di rumahnya, Jalan Rungkut Harapan G-33, Kota Surabaya. "Sekarang saya sudah di pemakaman," kata Nugroho yang juga keponakan almarhum kepada jatimnet.com.

Nugroho menjelaskan, Pak Pomo--sapaan akrab mendiang--saat dibangunkan istrinya untuk menunaikan salat subuh pukul 05.00 WIB, ternyata sudah tidak bernapas. "Ternyata beliau meninggalkan kami selamanya. Biasanya bapak dulu yang bangun untuk subuhan," kata Nugroho bertutur.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu menambahkan, jenasah almarhum Pak Soepomo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Keputih. "Mohon dimaafkan seluruh kesalahan dan kekhilafan bapak semasa hidup di dunia," kata Nugroho.

Soepomo meninggal pada usia 74 tahun. Ia meninggalkan satu istri, dua anak dan dua cucu. Sejumlah tokoh nasionalis senior ikut mengiringi pemakaman almarhum, diantaranya Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH, yang juga mantan Walikota Surabaya dua periode. Ada juga mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Budi Harjono.

Pak Pomo dikenal getol memperjuangkan semangat nasionalisme. Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 21 Januari 1944, Soepomo mudah sudah aktif di pergerakan. Ia pernah memimpin Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Kota Surabaya, semasa organisasi ini dipimpin Rahmawati Soekarnoputri.

Ia kemudian aktif di Partai Demokrasi Indonesia (PDI), hasil peleburan sejumlah partai politik, diantaranya PNI yang dilahirkan Soekarno. Saat Kongres Luar Biasa PDI pada 1993 di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Pak Pomo menempatkan diri di barisan pendukung Megawati Soekarnoputri bersama almarhum Sutjipto.

Kesetiaannya pada Megawati teruji ketika PDI diterpa gonjang-ganjing dualisme kepemimpinan. Ini akibat Kongres PDI di Medan pada 1996 yang menaikkan lagi Soerjadi dan Butu Hutapea karena dukungan Orde Baru.

Kongres di Medan, kala itu, disambut gelombang unjuk rasa massa rakyat di berbagai kota di tanah air. Di Kota Surabaya, pusat gerakan di Posko Pandegiling.

Almarhum Soepomo namanya harum di kalangan politisi PDI Perjuangan Jawa Timur karena konsistensinya bersama barisan Megawati. Ia mendampingi Ketua DPD PDI Jatim versi SK 043 Ir. Sutjipto.

L Soepomo pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Timur hasil pemilu 1999. Lalu, Pemilu 2004, almarhum bersama Ir. Sutjipto terpilih menjadi anggota DPR RI.