Jumat, 28 December 2018 10:38 UTC
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Luki Hermawan. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Luki Hermawan mengatakan kasus pengguna dan pengedar narkotika dan obat-obatan meningkat pada 2018.
Data Polda Jatim menyebutkan, ada sebanyak 6.961 kasus pengguna narkoba. Jumlah tersebut meningkat 11,9 persen dari tahun 2017 yang ditemukan sebanyak 6.219 pengguna narkoba.
Sedangkan kasus pengedar narkoba meningkat 10,6 persen. Pada tahun 2017 sebanyak 5.040 kasus. Meningkat menjadi 5.574 kasus pada 2018.
"Dari tujuh jenis narkoba, ada dua jenis yang mengalami peningkatan dan lima lainnya mengalami penurunan," kata Luki diwawancarai wartawan usai Press Conference di Gedung Mahameru, Jumat 28 Desember 2018.
BACA JUGA: Bea Cukai Jatim Gagalkan Penyelundupan Sabu-sabu Oleh WNA Malaysia
Luki mengungkapkan Polda Jatim akan memprioritaskan pengawasan dan pengamanan kepada pengedar maupun pengguna narkoba agar bisa menurun di tahun selanjutnya.
Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap pengedar narkoba, karena peredarannya biasa dilakukan di tempat hiburan, di rumah-rumah maupun kegiatan pesta-pesta generasi muda.
Selama bulan Desember 2018, Polda Jatim telah mengungkap kasus empat pengedar yang masuk di Jatim dengan 10 kg narkoba.
BACA JUGA: Selundupkan Kokain dari Belanda, Steve Beli Dari Sindikat Internasional
Dari keempat pengedar tersebut, tiga pengedar dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Pasuruan, Malang, dan Surabaya, sedangkan satu Warga Negara Asing (WNA) dari Malaysia yang ditemukan di Juanda yang pengungkapannya dilakukan bersama Bea Cukai Jatim.
Kesemuanya beraksi dalam wilayah yang berbeda. Ada yang dari Pontianak, yang diduga penyalurannya dari Malaysia. Ada pula yang melalui jalur darat dan laut.
"Modusnya sama dengan kasus sebelumnya, pelaku membawa dari luar kemudian kami lakukan penangkapan menggunakan kurir, kita pura-pura beli. Ini ada 4 Laporan Polisi dalam 15 hari, ada yang dari Pasuruan, Malang, Juanda, kerjasama dengan bea cukai," ujar Luki.
