Minggu, 30 December 2018 10:25 UTC
Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dinilai bisa berkolaborasi membentuk satu pemerintahan pasca Pilpres 2019. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
JATIMNET.COM Jakarta – Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait menilai Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa membentuk satu pemerintahan yang solid pasca Pemilu Presiden 2019. Menurut pria yang akrab disapa Ara itu, kedua sosok ini dinilai sama-sama figur negarawan.
“Politik Indonesia akan semakin luar biasa hebatnya. Jadi Jokowi dan Prabowo bukan tidak mungkin membentuk satu pemerintahan yang sama pasca Pilpres 2019," kata Ara, Minggu 30 Desember 2018.
Ara mengaku senang ketika Prabowo dan Jokowi sama-sama menghadiri perayaan Natal dan bertemu dengan tokoh-tokoh Islam. Dia menilai Prabowo dan Jokowi memiliki hubungan yang baik dan dibuktikan pasca Pilpres 2014.
“Setelah Jokowi-JK diputuskan menang Pilpres 2014, Jokowi cerita kepada saya akan mengundang Prabowo menghadiri pelantikannya. Dengan jiwa besar Prabowo hadir di Gedung MPR dan itu sangat dihargai Jokowi,” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Sarungan Kunjungi 4 Pesantren Tua Di Jombang
Setelah Pilpres 2014 Jokowi dan Prabowo masih sering melakukan kunjungan. Keduanya terlihat bersama-sama naik kuda dan makan bersama di Hambalang.
Menurutnya, sikap Prabowo dan Jokowi itu menunjukkan suatu yang paripurna. Yaitu politisi yang telah menjadi negarawan serta mencontohkan bahwa jangan sampai persatuan dan persaudaraan hancur gara-gara pemilu.
“Menurut saya bagaimana kekuatan yang pro-persaudaraan dan persatuan harus lebih kuat,” katanya.
Ara menegaskan kalau mau menang kompetisi pemilu jangan menggunakan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). Namun harus menunjukkan apa karya untuk persatuan Indonesia seperti yang sudah ditunjukkan Jokowi dan Prabowo. (ant)
