Logo
Dirasakan Keras di Sangihe, Indonesia

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Filipina

Reporter:

Sabtu, 29 December 2018 05:16 UTC

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Filipina

Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya – Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah tenggara Filipina. Episenter terletak pada koordinat 5,85 LU dan 126,81 BT tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timurlaut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 69 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya menyatakan, ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menghunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina.

Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI. Sementara itu gempa ini juga dilaporkan masyrakat dirasakan di wilayah Indonesia seperti di Melonguane Kepulauan Talaud dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna, Kepulauan Sangihe intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI.

“Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, Pasific Tsunami Warning Center milik The National Weather Service telah mengeluarkan peringatan dini tsunami. BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami karena gempa tidak berpotensi tsunami. 

Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD. Dilaporkan gempa terasa kuat di Kabupaten Kepulauan Sangihe selama 6 detik. Masyarakat merespons keluar rumah dengan segera mencari tempat yang aman. Di Kepulauan Talaud, gempa dirasakan sedang selama 4-5 detik. Sedangkan di Kota Manado, guncangan gempa dirasakan lemah selama 2 detik.

“Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. BPBD masih melakukan pendataan,” kata Sutopo.

Masyatakat diimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Di Indonesia, lembaga rujukan resmi terkait peringatan dini tsunami adalah BMKG. Oleh karena itu gunakan semua informasi dari BMKG.