Logo

Bukan Blunder, Tapi Pemikiran Prabowo yang Out of The Box

Reporter:,Editor:

Minggu, 30 December 2018 13:20 UTC

Bukan Blunder, Tapi Pemikiran Prabowo yang <em>Out of The Box</em>

Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya – Calon Presiden Prabowo Subianto kerap kali mengeluarkan pernyataan kontroversial selama masa kampanye. Banyak sebagian pihak menganggap pernyataan tersebut bakal jadi blunder dan menghambat kemenangan pasangan capres nomor urut 02 tersebut.

Namun, Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandiaga Jawa Timur, Anwar Sadad membantah hal tersebut. Menurutnya, pernyataan Prabowo tersebut bukanlah sebuah blunder. “Itu buah pemikiran Pak Prabowo yang out of the box. Jadi bukan blunder,” kata Sadad dikonfirmasi via ponselnya, Minggu 30 Desember 2018.

Sejumlah pernyataan kontroversial Prabowo dan menjadi perdebatan publik di antaranya adalah Negara Indonesia akan punah bila dia dan Sandiaga Uno tidak menang dalam Pilpres 2019. Selain itu, dia juga menyinggung soal ‘Tampang Boyolali’ serta profesi ojek online.

BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Bisa Ciptakan Satu Pemerintahan

Sadad mengatakan apa yang disampaikan oleh Prabowo Subianto merupakan fakta yang tidak banyak orang berani mengungkapkannya di rezim saat ini. Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim ini, faktanya memang ada banyak sarjana yang kesulitan mencari pekerjaan,  dan terpaksa jadi tukang ojek. Fakta juga bahwa negara ini akan punah kalau kedaulatannya diserahkan kepada asing. “Nah Pak Prabowo-Sandiaga ini ingin menang karena bercita-cita memberi perubahan bagi rakyat Indonesia,” katanya.  

Dia malah melihat kubu Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin selama ini tidak mampu menjawab pernyataan yang dikeluarkan oleh Prabowo. Sebaliknya malah mencoba mendistorsi fakta yang terkandung dalam ucapan Prabowo. Menurutnya, kubu paslon nomor urut 01 tidak bisa memberikan counter wacana atas pernyataan Prabowo.

Sadad mencontohkan Prabowo dianggap sebagai sosok yang tidak saleh, tidak pernah salat dan tidak hafal Al Fatihah. Prabowo juga disebut sebagai keturunan Yahudi dan pro Nasrani karena menghadiri misa Natal. Di sisi lain, ada kabar yang menyebut Prabowo akan mendirikan negara khilafah jika terpilih.

BACA JUGA: BPP Yakin Demokrat Jatim Tetap Menangkan Prabowo-Sandi

“Kami biarkan saja manuver tersebut dan biarkan publik menilai sendiri, benar atau tidak tuduhan yang dialamatkan ke Pak Prabowo,” pungkasnya.

Lebih lanjut, pihaknya mencoba mengambil sisi positif atas serangan-serangan yang dialami capres Prabowo Subianto. Yaitu masyarakat mendapatkan pendidikan politik yang selama ini tidak diberikan oleh partai politik.

“Masyarakat saat ini semakin menyadari  bahwa tidak semua berita di media ataupun di medsos ditelan mentah-mentah. Ini hal yang positif,” pungkasnya.