Kamis, 16 December 2021 23:40 UTC
SAR: Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian dan penyisiran yang telah menemukan salah satu korban erupsi Gunung Semeru yang kena awan panas guguran (APG). Foto: Dokumen SAR Gabungan
JATIMNET.COM, Lumajang - Setelah dua kali perpanjangan, untuk melakukan pencarian terhadap warga yang menjadi korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021. Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menutup pelaksanaan operasi SAR erupsi Gunung Semeru, Kamis 16 Desember 2021, sore.
"Setelah melaksanakan evaluasi bersama seluruh Potensi SAR yang terlibat dalam operasi SAR, serta pihak keluarga korban yang belum ditemukan, akhirnya kami sepakat untuk memghentikan atau menutup operasi SAR yang sudah berlangsung selama 13 hari ini," kata Hari Adi Purnomo, Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC).
Selanjutnya akan dilaksanakan pemantauan oleh tim SAR. "Aspek efektifitas juga menjadi pertimbangan kami, karena kemungkinan korban hidup dalam kondisi seperti itu sangat kecil kemungkinannya," ujarnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Terekam Dua Kali Kejadian Mengeluarkan APG
"Meski begitu, kami akan membuka operasi SAR lagi jika ada informasi valid ada korban atau tanda-tanda ditemukan korban. Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa, maka operasi otomatis kami gelar lagi," sambungnya.
Sesuai SOP, operasi SAR yang standarnya berlangsung selama 7 hari telah diperpanjang 2 kali 3 hari. Total, operasi SAR telah berlangsung selama 13 hari. Update operasi SAR hari terakhir, tim SAR berhasil menemukan 2 human body remains, masing-masing pada pukul 08.15 dan 08.30 WIB di sektor pencarian Dusun Curah Kobokan.
Kedua bagian tubuh manusia tersebut telah dievakuasi ke RSUD Haryoto untuk keperluan identifikasi. Tidak hanya itu, operasi SAR hari terakhir juga sempat dihentikan sekitar pukul 10.00 WIB karena terjadi erupsi yang membahayakan tim SAR gabungan dari 126 Potensi SAR dengan jumlah kurang lebih 350 personil itu.