Logo

OJK Beri Restrukturisasi Kredit Terhadap Korban Gempa

Reporter:

Kamis, 04 October 2018 13:44 UTC

OJK Beri Restrukturisasi Kredit Terhadap Korban Gempa

Ilustrasi penjelasan produk perbankan. FOTO: DOK.

JATIMNET.COM, Jakarta – Gempa yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah diperkirakan menyebabkan tingginya non performing loan (NPL/ kredit macet). Itu sebabnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memberi restrukturisasi utang nasabah.

“Kita berikan kelonggaran untuk tidak ditagih dulu, direstruktur dan diberi kemudahan. Misalnya dendanya tidak dihitung atau dijadwal ulang. Itu tergantung kondisi nasabah dan banknya,” terang Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Antara, Kamis 4 Oktober 2018.

BACA JUGA : PEMERINTAH SIAP REKONSTRUKSI RUMAH KORBAN GEMPA

Wimboh menambahkan dalam kondisi nasabah yang terkena dampak dari bencana alam, bank-bank biasanya memahami dan memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam memenuhi kewajiban angsurannya.

“Tapi biasanya bank juga mengerti. Justru banknya yang minta kepada kita, nasabah ini tidak ditagih dulu boleh atau tidak? Kami bilang ini boleh tidak ditagih, direstruktur misalnya ditunda atau dikasih diskon. Silahkan saja,” lanjut Wimboh.

BACA JUGA : DESA JONO OGE BELUM TERSENTUH BANTUAN

Berdasarkan data OJK, total kredit di wilayah yang terkena bencana di Sulawesi Tengah seperti Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong, mencapai Rp16,2 triliun atau 0,3 persen dari total kredit industri perbankan.

Sementara itu, untuk total kredit yang terkena dampak bencana alam sendiri masih dihitung.

“Jadi ini total kredit, bukan yang terkena dampak. Dari Rp16,2 triliun, kita lagi hitung berapa yang betul-betul kena dampak. Jadi yang direstruktur adalah yang betul-betul kena dampak. Nanti masing-masing bank memilih mana yang bisa direstruktur,” urainya.

BACA JUGA : PEMPROV JATIM KIRIM BANTUAN KE PALU

Wimboh berharap perekonomian di Palu dan wilayah lain yang terkena gempa dan tsunami, dapat cepat pulih. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari semua pihak, termasuk otoritas dan industri perbankan.

“Kita itu sebenarnya berharap ekonomi cepat recover (pulih). Ini aspek kemanusiaan kita dan bantu supaya ekonomi cepat pulih, itu lebih penting. Bagaimana OJK bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat, membantu mereka yang kena dampak supaya tidak terlalu kena beban,” pungkasnya.

BACA JUGA : OJK-KOMINFO BAIKNYA SINERGI ATURAN FINTECH