Minggu, 20 July 2025 06:09 UTC
Pintu masuk konser musik Dialog Cinta Festival di Stadion Merdeka Jombang saat dikeluhkan pembelinya.
JATIMNET.COM, Jombang - Konser musik akbar bertajuk Dialog Cinta Festival di Stadion Merdeka Jombang kembali menuai kekecewaan.
Kali ini, karena diobralnya harga tiket masuk ke acara konser saat mendekati hari H atau Sabtu malam kemarin, 19 Juli 2025. Salah seorang warga berinisial RA yang telah membeli tiket tiga bulan sebelumnya menilai obral tersebut tidak fair.
Apalagi, penjualan tiket sudah dimulai sejak tanggal 22-23 Maret 2025. Harga tiket yang disediakan pun beragam.
Dari unggahan akun Instagram @dialog.cinta, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa penjualan tiket tahap early bird dibuka dengan harga spesial.
Kategori tiket dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Festival, VIP, dan VVIP. Untuk early bird, harga tiket ditetapkan sebagai berikut, Festival: Rp300.000, VIP: Rp600.000 dan VVIP: Rp1.250.000.
Kemudian, harga tersebut berlaku khusus untuk pembelian pada 22-23 Maret 2025. Setelah itu, tiket akan dijual pada tahap presale tanggal 1-2 April 2025 dengan harga yang lebih tinggi, Festival: Rp350.000, VIP: Rp650.000, VVIP: Rp1.500.000
Namun kenyataannya pada Sabtu malam, tiket tersebut diobral besar-besaran sampai Rp100 ribu. Hal itu diungkapkan RA yang enggan disebutkan namanya mengatakan dulu membeli tiket itu saat early bird presale 1 harganya Rp350. Kemudian beli dua bersama istrinya harganya 700 ribu.
"Lah kok sekarang di obral besar-besaran, sekarang tiketnya harga Rp100 ribuan. Nah, kalau saya beli dua tiket sekarang, saya rugi sekitar Rp450 sampai Rp500 ribu," ucap RA saat dikonfirmasi awak media Sabtu 19 Juli 2025 malam.
Adapun konser musik Dialog Cinta Festival Vol. 3 ini akan diisi oleh nama-nama besar seperti Dewa 19, Vierratale, hingga Hadad Alwi. Konser ini digelar dua hari berturut-turut, mulai Sabtu malam, 19 Juli hingga Minggu, 20 Juli 2025.
Selain RA, di akun media sosial penyelanggara konser tersebut juga banyak yang mengeluh. Sebab, harga tiket diobral menjadi lebih murah sejak Bulan Juni, satu bulan sebelum konser berlangsung. Ia pun meminta penyelenggara fair dalam penjualan tiket.
"Jadi banyak yang mengeluh, merasa dirugikan dengan obral tiket besar-besaran dan harganya turun mendekati hari H konser," keluh salah seorang netizen.
Menurutnya, seharusnya diawal jangan menjual tiket early bird pre-sale alau peminat sepi. Seharusnya, di puncak sebelum acara harus dimahalkan kembali.
"Tapi, malam ini tiketnya dijual Rp100 ribu. Gara-gara saya beli tiket di awal Early Bird Presale itu ketika dibandingkan dengan tiket sekarang, saya otomatis merugi sekitar Rp450 sampai Rp500 ribu. Nah ini komitmen penyelenggara bagaimana, ribet," terangnya.
Hal aneh lainnya adalah ketika, selebgram-selebgram, ikut mempromosikan harga tiket yang lebih murah daripada di website resmi penyelenggara.
"Itu kan permainan yang tidak fair lah bagi saya. Penjualan tiketnya tidak fair," bebernya.
Selain itu, kejanggalan konser ini juga memuai polemik para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan masuk konser dari arah barat. PKL ini tidak mendapatkan kompensasi hanya disuruh pindah selama 2 hari konser berlangsung. Sedangkan pedagang permanen di stadion hanya mendapatkan 250 ribu selama 2 hari tutup.
Polemik yang terjadi pada masa pra hingga pelaksanaan konser ini mengundang reaksi dari anggota DPRD Jawa Timur Sumardi. Legislator dari Daerah Pemilihan Jombang dan Mojokerto ini mendesak pemerintah kabupaten dan dimas terkait melakukan evaluasi.
Menurut wakil rakyat dari Fraksi Partai Golkar ini berharap agar ke depan polemik serupa tidak kembali terjadi. Harga tiket dan larangan PKL berjualan di akses masuk bagi pejabat dan bintang tamu tidak boleh ditutup.
Sebab, hal tersebut merugikan masyarakat luas. Mulai dari warga yang membeli tiket maupun para PKL yang tidak dapat mengais rezeki.
"Seharusnya pihak panitia konser mencermati kondisi di lapangan. Kompensasi sekecil itu tak pantas diberikan jika para pedagang ini tetap buka di hari Sabtu dan Minggu yang bisa dapat lebih," ungkap Sumardi.
"Jangan berikan izin kalau panitia konser ini menggelar di Jombang lagi," pungkas Sumardi sat berkunjung ke Jombang.
