Logo

Ning Ita Launching Pasar Tumpah Rest Area Gunung Gedangan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 15 January 2022 04:20 UTC

Ning Ita Launching Pasar Tumpah Rest Area Gunung Gedangan

Wali Koa Ika Puspitasari saat membuka Pasar Tumpah di rest area Gunung Gedangan, Sabtu 15 Januari 2022. Foto: Humas Pemkot Mojokerto

JATIMNET.COM, Mojokerto - Riuh pedagang dan pengunjung meramaikan pasar tumpah rest area Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Sabtu 15 Januari 2022. Pemandangan demikian menjadi sangat dinantikan, terlebih selama dua tahun belakangan kegiatan semacam itu sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Pada bagian bawah gedung, para pedagang sebanyak 120 pedagang menggelar lapak dagangannya. Mulai dari kerudung, ikat pinggang, kaos, daster, kemeja, hingga gamis, semuanya ada. Sementara di lantai atas, kios-kios didominasi dengan penjual makanan dan minuman, serta beragam produk UMKM Kota Mojokerto lainnya.

"Pedagang di lantai bawah itu hanya untuk pasar tumpah, setiap Sabtu dan Minggu, dari jam 6 sampai 11. Tapi kalau yang lantai atas, seperti yang diharapkan bu wali, buka setiap hari, dari pagi sampai malam," ujar Musliman, selaku koordinator pedagang pasar tumpah.

Ia juga mengungkapkan, banyak pedagang yang antusias untuk berdagang di lokasi yang digadang-gadang bakal menjadi pusat perdagangan baru di Kota Mojokerto. Sejumlah 180 pedagang telah mendaftar agar bisa menjajakan dagangannya di tempat tersebut. Bahkan tidak sedikit pula yang sudah tidak bisa mendaftar, akibat kuota yang penuh.

Baca Juga: Warga di Mojokerto Rela Antri dari Pagi Demi Dapatkan Migor Subsidi

"Alhamdulillah, ada tempat lagi untuk jualan. Memang belum seramai kalau di benteng (car free day di Jalan Benteng Pancasila). Tapi, ya yang penting sudah ada pemasukan lagi. Kan sejak pandemi sampai sekarang, yang di benteng belum bisa buka lagi," tambah sosok berusia 56 tahun tersebut.

Diketahui, hari ini memang pertama kalinya pasar tumpah dibuka. Launching pembukaan pasar tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

"Mohon untuk istiqomah dalam berdagang. Karena kami optimis, kedepan rest area gunung gedangan ini dapat menjadi salah satu sentra perdagangan Kota Mojokerto. Karena memang lokasinya yang strategis, di jalur antar provinsi sehingga memungkinkan akan lebih banyak pengunjung yang datang, tidak hanya dari dalam tapi juga luar kota," ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita tersebut.

Selain itu, dalam waktu dekat, shuttle car juga direncanakan akan mulai dioperasikan untuk umum. Pengunjung rest area gunung gedangan dapat menaiki mobil wisata tersebut untuk berkeliling Kota Mojokerto secara gratis, dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Sebagaimana diproyeksikan oleh pemerintah, area istirahat tersebut diharapkan dapat menjadi lahan baru yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya warga Kota Mojokerto. Untuk mewujudkannya, Ning Ita juga membutuhkan peran dari berbagai elemen masyarakat.

"Ibu-ibu yang habis senam pagi disini atau belanja disini, monggo diposting lewat sosmed. Ajak yang lain biar kesini juga. Karang taruna juga. Yang muda-muda ini harus lebih gencar ikut mempromosikan", pesan Ning Ita di hadapan karang taruna Magersari dan pengunjung yang didominasi oleh kalangan ibu-ibu.

Selain pasar tumpah, rest area gunung gedangan pagi itu begitu ramai pengunjung karena adanya pasar murah minyak goreng. Kegiatan tersebut digelar Pemkot Mojokerto melalui Diskopukmperindang sebagai langkah cepat menangani mahalnya harga minyak goreng belakangan ini. Total 12000 liter disiapkan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng warga. 

Pasar murah tersebut digelar selama tiga hari Kamis 13 hingga Sabtu 15 Januari 2022, dengan tiga lokasi yang berbeda. Sebelumnya telah diadakan di kantor Kecamatan Prajurit Kulon (13/1) dan kelenteng Hok Siang Kong 12 Januari 2022

Sebagai informasi, untuk mendapat minyak seharga 12.000 per liternya, warga harus membawa fotocopy KK dan setiap KK diperbolehkan maksimal membeli 2 liter minyak goreng. Pada kunjungan tersebut, Ning Ita juga didampingi oleh Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Pasetyo serta Kepala DiskopUkmperindag Ani Wijaya.