Selasa, 06 May 2025 07:00 UTC
NAIK HAJI. Maimunah saat ditemui awak media di rumahnya di Dusun Duren, Desa Pakuniran, Kec. Pakuniran, Kab. Probolinggo, Selasa, 6 Mei 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Raut kebahagiaan dan rasa syukur kini tengah terpancar dari wajah Maimunah, nenek berusia 101 tahun, warga Dusun Duren, Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Itu karena sebentar lagi Maimunah bakal berangkat ke Tanah Suci untuk melangsungkan ibadah haji. Rasa kaget bercampur haru terlihat dari sikap perempuan yang telah berusia lebih dari satu abad tersebut.
Perasaan itu tercurahkan lantaran keberangkatan Maimunah ke Tanah Suci berkat kekompakan anak-anaknya. Menurutnya, ia bisa berangkat haji setelah didaftarkan ketiga anaknya pada 2019 lalu.
Maimunah mengungkapkan, selama hidup hingga ditinggal meninggal oleh suaminya, ia berjuang sendiri guna mencukupi kebutuhan hidup anak-anaknya.
BACA: Nabung Puluhan Tahun, Pasutri Penjual Pisang Berhak Berangkat Haji
Ia mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan cara berdagang makanan yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah anak-anaknya hingga berumah tangga.
"Dulu kerjanya jualan makanan di warung, ya nasi pecel, soto, dan lain-lain," ujarnya, Selasa, 6 Mei 2025.
Maimunah mengaku tidak menyangka kalau anaknya ketika sudah berumah tangga kompak mendaftarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji.
"Awalnya ya kaget dan tidak menyangka, anak-anak langsung mengajak saya untuk daftar haji," ujarnya.
Setelah menunggu antrean selama enam tahun, Maimunah mengaku telah melakukan berbagai persiapan sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.
"Siap-siap sudah berhaji, tiap pagi biasanya jalan kaki di depan rumah dan belakang rumah," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa Maimunah bisa melakukan ibadah haji setelah dibiayai anak-anaknya.
Meski dua anak lainnya tinggal terpisah dengan Maimunah, namun ketiganya bisa kompak membiayai ibunya agar bisa menunaikan ibadah haji.
"Jadi dua anak Maimunah ini tinggal di Madura, satu orang bekerja di jasa percetakan, satu lainnya menjadi guru. Sedangkan yang kumpul dengan Maimunah bekerja sebagai tukang bangunan," kata Fauzi.
BACA: Kisah Karsidi, Jemaah Calon Haji Penyandang Disabilitas yang Hendak Terbang ke Tanah Suci
Agar kondisi Maimunah tetap stabil atau sehat hingga jadwal pemberangkatan nantinya, Fauzi mengaku kalau pihak desa bakal memberikan pengawalan khusus terhadap Maimunah.
Maimunah dijadwalkan berangkat pada 25 Mei 2025. Sebelum terbang ke Tanah Suci, Maimunah bakal menuju titik keberangkatan terlebih dahulu di Bandara Juanda Surabaya.
Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, terdapat 893 calon jamaah haji (CJH) yang bakal berangkat ke Tanah Suci pada 25 Mei 2025.
Sejumlah CJH tersebut terbagi dalam kelompok terbang (kloter) berbeda, yakni kloter 83, 84, dan 85. Untuk kloter 83 sebanyak 141 orang, sedangkan kloter 84 dan 85 masing-masing terdiri dari 376 CJH.