Kamis, 31 December 2020 10:00 UTC
HARAPAN. Dua pohon Natal di halaman Gereja Katolik Santo Yusup, Jember, Kamis, 31 Desember 2020. Satu pohon sebagai simbol keprihatinan akibat pandemi dan satu pohon lainnya simbol harapan. Foto: Humas Gereja Katolik Santo Yusup Jember
JATIMNET.COM, Jember – Umat Katolik diminta untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19, termasuk menghindari kerumunan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Seperti diingatkan oleh Romo Antonius Denny O.Carm, Pastor Asistensi Gereja Katolik Santo Yusup Jember, bahwa umat diminta untuk jangan permainkan Tuhan dengan sok berani terhadap virus ini, lalu kehilangan kewaspadaan. Kita memberitahukan kepada umat senantiasa waspada dengan selalu menaati protokol kesehatan,” tutur Humas Gereja Katolik Santo Yusup Jember FX Yiddi Purwa Mardianta, Kamis, 31 Desember 2020.
Sebelumnya, Gereja Katolik Santo Yusup yang merupakan gereja terbesar di Jember telah memutuskan untuk menggelar rangkaian perayaan Misa Natal secara daring. Semula, pengurus gereja yang ada di pusat kota Jember itu merencanakan misa dilakukan dengan tatap muka bergantian untuk mencegah kerumunan.
BACA JUGA: Cegah Sebaran Covid di Malam Tahun Baru, Polda Jatim Berlakukan Jam Malam
“Saat itu kami berkoordinasi dengan Satgas, dikatakan belum ada petunjuk untuk tidak melaksanakan ibadat (secara tatap muka),” kata Yiddy.
Namun, seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Jember selama beberapa pekan terakhir, pengurus gereja akhirnya memutuskan untuk mengganti rangkaian misa secara daring.
Ini menjadi pengalaman pertama kalinya umat Katolik di Jember merayakan Natal dalam suasana pandemi. Namun, umat Katolik diminta bersabar menahan diri, termasuk dalam perayaan tahun baru agar menghindari kerumunan.
BACA JUGA: Seluruh Daerah di Jatim Diminta Terapkan Jam Malam hingga 8 Januari
“Saat ini memang suasana serba prihatin di seluruh dunia. Gereja Katolik di Vatikan kemarin juga mengadakan prosesi Natal dengan tanpa kehadiran umat sebagai upaya untuk mematuhi protokol kesehatan dan mencegah penularan Covid-19,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai pengawas pendidikan agama Katolik di Kementerian Agama (Kemenag) Jember ini.
Untuk membangun optimisme dan semangat umat, pengurus Gereja Katolik Santo Yusup sejak awal bulan ini membangun dua pohon Natal yang diletakkan di halaman gereja.
“Satu pohon Natal sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi pandemi. Kemudian satu pohon Natal lagi sebagai pohon harapan bahwa Tuhan selalu bersama kita sehingga diharapkan agar krisis segera berlalu. Kami mengimbau seluruh umat untuk benar-benar disiplin menjalankan protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan,” ujar Yiddy.