Logo

Muslimat NU Siap Kolaborasi Pemkab Probolinggo Atasi Masalah Sosial dan Kesehatan

,

Kamis, 25 September 2025 09:20 UTC

Muslimat NU Siap Kolaborasi Pemkab Probolinggo Atasi Masalah Sosial dan Kesehatan

SIAP KOLABORASI. Audiensi PC Muslimat NU Kab. Probolinggo dengan Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Kamis, 25 September 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo memberikan perhatian serius persoalan stunting, pernikahan dini, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.

‎Isu-isu tersebut disampaikan langsung kepada Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ dalam audiensi yang berlangsung di rumah dinas wakil bupati, Kamis, 25 September 2025.

‎Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Nurayati menegaskan bahwa berbagai persoalan sosial tersebut tidak dapat ditangani secara parsial.

‎Menurutnya, diperlukan kerja sama erat antara pemerintah daerah dengan organisasi kemasyarakatan.

‎“Diperlukan sinergi yang kuat antara organisasi masyarakat dan pemerintah daerah. Muslimat NU siap berkontribusi aktif dalam upaya penyelesaian masalah tersebut,” katanya.

‎Ia menjelaskan keterlibatan seluruh pimpinan anak cabang dalam audiensi merupakan wujud keseriusan organisasi, mengingat setiap kecamatan memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda.

‎“Melalui pertemuan ini, kami berharap lahir solusi konkret yang dapat segera diterapkan di masyarakat,” katanya.

‎Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ menyambut positif langkah Muslimat NU. Ia menilai Muslimat NU memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya di wilayah barat Kabupaten Probolinggo.

‎“Saya sangat mengapresiasi kiprah Muslimat NU yang tidak hanya aktif dalam struktur organisasi, tetapi juga hadir langsung memberikan manfaat di tengah masyarakat,” ujarnya.

‎Ra Fahmi menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Probolinggo, antara lain tingginya angka kemiskinan, rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan kondisi infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar.

‎Ia juga menekankan perlunya perhatian serius terhadap kasus kekerasan pada anak dan penyimpangan perilaku akibat penggunaan gawai tanpa pendampingan.

‎“Penggunaan telepon genggam tanpa edukasi yang tepat dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi digital yang benar,” katanya.

‎Sebagai solusi, Ra Fahmi memperkenalkan program Fudhul ‘Ilmiyah, yakni penguatan pendidikan agama dasar yang dapat diimplementasikan tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi juga di sekolah-sekolah umum.

‎“Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar Islam kepada anak-anak sejak dini,” katanya.‎