Logo

MUI Jatim Ingatkan Seluruh Pengurus Bijak Bermedsos    

Reporter:,Editor:

Sabtu, 10 April 2021 02:20 UTC

MUI Jatim Ingatkan Seluruh Pengurus Bijak Bermedsos

 
 

Pengukuhan Pengurus MUI Jember tahun 2021 – 2026 di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember. (Istimewa/ Humas Pemkab Jember)

JATIMNET.COM, Jember  – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta seluruh pengurusnya untuk bijak dalam menggunakan media sosial (Medsos). Terutama menyikapi isu-isu sensitif seperti politik dan pemerintahan. Hal ini disampaikan Sekretaris MUI Jatim, Prof Prof Akh Muzakki saat menghadiri acara di Jember.

“Pesan dari KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua MUI Jatim), bahwa ulama dan umaro’ (pemerintah) itu ibarat dua sisi mata uang, bisa dibedakan tetapi selalu menyatu. Karena itu, hubungan ulama dan pemerintah harus sinergi. Salah satu caranya, bijak dan tidak mudah membuat komentar di medsos,” tutur Prof Muzakki saat mengukuhkan pengurus MUI Jember 2021 – 2026 di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu 10 April 2021.

Saat ini, orang mudah menyampaikan kritik di media sosial untuk berbagai hal. Tak jarang kritikan itu disampaikan tanpa ada filter yang memadai. “Cukup dengan mengetikkan lewat jari di ponsel. Kritikan itu berbeda dengan di media mainstream,” tutur pria yang juga Guru Besar di UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) ini.

Meski demikian, bukan berarti pengurus MUI dilarang untuk menyampaikan kritik. “Pakailah cara-cara yang lebih beijaksana dan elegan dalam menyampaikan kritik. Sebaiknya kritik yang membangun,” tegasnya.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Jadi Perbedaan Fatwa, Antara MUI Pusat dan Jatim

Sinergi antara ulama dan umara’, menurut Muzakki semakin penting terutama di masa pandemi seperti saat ini. Untuk itu, Muzakki meminta seluruh pengurus MUI untuk bisa menjadi teladan, termasuk dalam hal ketaatan terhadap protokol kesehatan.

“Saya ini sudah dua kali divaksin, lewat 20 hari yang lalu. Secara medis sudah terbentuk kekebalan. Tetapi saya tetap mematuhi anjuran dokter, untuk tetap disiplin protokol kesehatan,” ujar alumnus University of Queensland, Australia ini

Salah satu bentuk dukungan MUI terhadap pemerintah adalah terkait dengan vaksin. “KH Hasan Mutawakkil (Ketua MUI Jatim) adalah orang pertama di Indonesia yang mendapatkan vaksin AstraZanecca. Beliau rela dengan berbesar hati demi kemaslahatan umat,” tutur Muzakki.

Baca juga: Dipastikan Aman dan Halal, Menkes: Vaksin AstraZeneca Jadi Rebutan Negara Mayoritas Muslim

Sebelumnya, MUI Pusat memang memberikan fatwa haram bagi vaksin AstraZanecca karena dianggap mengandung babi. Namun, masyarakat diperbolehkan menggunakan merek vaksin tersebut dengan pertimbangan darurat.

Selain itu, Muzakki juga meminta agar seluruh pengurus MUI bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Selain akhlaq, juga menghindari perdebatan seputar tata cara beribadah (ikhtilaf).

“Kita tahu, semua pengurus MUI ini ada yang berasal dari NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad dan sebagainya. Tetapi ketika sudah di dalam MUI, semuanya harus menjadi satu, dan juga menjadi teladan bagi masyarakat. Tidak boleh ada pengurus MUI yang masih berdebat soal Qunut. Sudah selesai kita semua soal itu,” pungkas Muzakki yang juga Sekretaris PW NU Jawa Timur ini.

Selain dihadiri seluruh pengurus MUI Jember, pengukuhan tersebut juga dihadiri bupati Hendy Siswanto, Wabup KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman serta jajaran Forkopimda lainnya