Rabu, 28 November 2018 09:22 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta – Toyota Indonesia telah mengekspor sedikitnya 173.700 mobil utuh atau completely built up (CBU) sepanjang periode Januari-Oktober 2018 ke lebih dari 80 negara.
“Hasil tahun ini cukup positif meski hanya naik dua persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercapai 170.400 unit," kata Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, Rabu 28 November 2018.
Dalam keterangan resminya, ia menyatakan bersyukur Toyota Indonesia masih memperoleh pertumbuhan ekspor dan akan tetap berusaha meningkatkan kinerja ekspor. Meskipun kondisi perekonomian global saat ini, terutama negara-negara tujuan ekspor masih belum stabil.
“Beberapa negara tradisional tujuan ekspor Toyota Indonesia masih mengalami resesi ekonomi. Kondisi ini dimanfaatkan Toyota Indonesia untuk tetap bisa menjaga efisiensi produksi dan kualitas global, sehingga tetap kompetitif dengan negara lain,” lanjut Warih.
Toyota Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing melalui peningkatan kualitas dan penggunaan material lokal sebanyak mungkin.
Dari total ekspor Toyota Indonesia, kendaraan sport utility vehicle (SUV) Fortuner masih mendominasi kontribusi ekspor CBU sebesar 25 persen dengan angka 43.400 unit. Disusul Avanza sebanyak 30.700 unit (18 persen), kemudian Agya 27.200 unit (16 persen), dan New Rush 25.600 unit (15 persen).
Selain itu, Toyota juga mengekspor sedan Vios yang menjadi satu-satunya sedan yang diproduksi di Indonesia, dengan angka 20.300 unit.
“Meskipun sedan kecil ini bukan primadona di pasar domestik, tetapi produksi dan kinerja ekspor Vios membuktikan cukup besar komitmen Toyota di Indonesia,” sambung Warih.
Ilustrator: GIlas Audi.
Selain kendaraan CBU, Toyota Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai utuh (completely knocked down/ CKD), yang tercapai 35.500 unit sepanjang periode Januari-Oktober 2018 dari pabrik Karawang, Jawa Barat.
Sebagai bagian dari rantai pasok dunia (global supply chain), Toyota Indonesia juga mengekspor komponen kendaraan bermotor, dengan total 81,9 juta keping, dan ekspor mesin dalam bentuk utuh (engine assy), yakni 37.300 unit tipe TR dan 87.800 unit tipe RNR.
“Konsistensi dan keberhasilan ekspor Toyota dari Indonesia menunjukan bahwa posisi Indonesia sangat strategis bagi jaringan global Toyota,” Direktur TMMIN Bob Azzam menambahkan.
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan daya saing, Toyota Indonesia menggalakkan penciptaan SDM lokal berkualitas lewat pendidikan Toyota Indonesia Academy (TIA) dan program vokasi sesuai strategi pemerintah.
Dalam periode 2014 hingga Juli 2018 neraca perdagangan TMMIN mencatatkan net ekspor sebesar kurang 2,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 43 triliun rupiah. (ant)