Selasa, 09 July 2019 03:57 UTC
PERTAMA KALI: Lokakarya Penulisan Notasi Balok kali pertama digelar di Indonesia. Foto: Oky
JATIMNET.COM, Malang - Lokakarya Penulisan Notasi Balok kali pertama digelar di Indonesia yang digagas oleh Museum Musik Indonesia (MMI) bersama Perpustakaan RI. Acara ini berlangsung, 9-8 Juli 2019. Sebanyak 30 orang menghadiri lokakarya tersebut.
Rudi Hernanda pustakawan ahli muda sub direktorat deposit Perpustakaan Nasional, mengungkap bahwa Kota Malang adalah memiliki talents permusikan yang tinggi.
"Kota Malang menjadi barometer musik rock Indonesia, memang harus didokumentasikan sebuah karya musik" jelasnya saat ditemui oleh Jatimnet.com.
Berangkat dari koreksi Museum Musik Indonesia yang banyak, Rudi akan bersih keras untuk memuat dokumentasi karya musik di Perpustakaan Nasional.

GO INTERNATIONAL: Membawa lagu lagu daerah ke international.
"Karya tersebut akan disimpan di rumah peradaban musik Indonesia, yang didokumentasikan berupa notasi dan balok nantinya," jelas Rudi.
Perhelatan ini ditujukan untuk mendorong pemerintah memberlakukan ISMN (International Standard Musik National) untuk lagu-lagu daerah dan lagu karya anak bangsa.
Hengky Herwanto, Ketua Museum Musik Indonesia mengaku masih sulit mendapatkan ISMN. Ia juga menguatkan ISMN berlaku untuk hak cipta sebagai penguatan di pengadilan jika terjadi perkara.
BACA JUGA: Mendengarkan Musik Dapat Meringankan Rasa Sakit Penderita Kanker
"Sama seperti penomoran lainnya, seperti; ISBN, No ktp/no stnk. Namun di sini ada hak ciptanya, yang mampu menguatkan di pengadilan," tutur Hengki.
Hengki juga menambahkan bahwa kegunaan untuk ISMN juga akan berpengaruh terhadap lagu-lagu daerah dan lagu karya anak bangsa sampai Go-International.
"Akan dipatiturkan di seluruh dunia. Membawa lagu lagu daerah ke international. Nantinya Alan mencegah klaim-klaim dari luar negeri," tutup hengki.