Logo

Menyuarakan Islam Moderat, Muhammadiyah Siapkan Da'i Influencer

Reporter:,Editor:

Minggu, 26 September 2021 09:00 UTC

Menyuarakan Islam Moderat, Muhammadiyah Siapkan Da'i Influencer

Wakil Ketua Majelis Pustaka dan informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto saat ditemui di Hotel Horison, GKB, Gresik, Minggu 26 September 2021. Foto: Agus Salim.

JATIMNET.COM, Gresik - Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk Da'i Influencer yang positif, mereka diajak menyuarakan Islam moderat lewat media sosial. Program itu diberi nama Muhammadiyah’s Influencer Speak-Up, oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di launching pada 25 September 2021 kemarin secada serentak.

Wakil Ketua Majelis Pustaka dan informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto menyebut, berdakwa lewat media sosial mengikuti era saat ini. Menurut nya dalam kajian, postingan-postingan tentang Islam yang ada di media sosial saat ini hanya menampilkan bahasan-bahasan dangkal.

Bahkan banyak dari Islam konserfatif dihubungkan dengan masa lalu, kemunduran, kebiadaban, dan kekerasan, mendominasi isi media sosial saat ini. "Tujuannya adalah mendakwakan pandangan Islam moderat melalui postingan-postingan yang positif," kata Edy saat jumpa pers di Hotel Horison GKB, Gresik, Minggu 26 September 2021.

Baca Juga: Bentuk Kontribusi ke Nahdlatul Ulama, Muslimat di Gresik Dirikan Klinik Kesehatan

Edy juga menegaskan bagaimana membendung dan gempuran para netizen yang selalu bisa dengan mudah melakukan unggahan komentar. "Kami telah siapkan ahli dalam memberi narasi di Media Sosial, pelaku dan praktisi Medsos. Salah stau contoh Doktor Nasrullah," tambahnya.

Lantas seperti apa konten yang dimaksud?,  Edy memaparkan laman tersebut adalah akun personal seperti Instagram, Facebook dan Youtube. Influencer sendiri tambah Edy, sama halnya dengan Buzzer, atau dikenal dengan Pendengung, namun yang di bentuk dalam Muhammadiyah's Influencer Speak Up adalah Pendengung yang  positif.

Sebagai catatan, Influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan kepada orang lain karena ia memiliki otoritas, pengetahuan, posisi, atau karena hubungannya dengan publik atau audiens.