Minggu, 18 April 2021 10:40 UTC
KOPI KAYUMAS. Menteri PPN Suharso Monoarfa (tengah) bersama Bupati Situbondo Karna Suwandi (kiri) usai meluncurkan Golden Wood Coffee di Pendapa Kabupaten Situbondo, Minggu, 18 April 2021. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa meluncurkan Golden Wood Coffee (GWC) atau Kopi Kayumas di Graha Amukti Praja, Kabupaten Situbondo. Suharso menginginkan kopi Kayumas Situbondo menjadi industri dan menguasai pasar dunia mengingat sudah berulang kali menjadi juara nasional maupun internasional.
“Tadi sudah disampaikan kopi Arabika Situbondo juara nasional (2010), juara 1 dunia kopi Luwak Arabika (2016), dan juara 1 nasional kopi Robusta (2017),” katanya, Minggu, 18 April 2021.
Menurut Suharso, penghargaan dunia terhadap kopi Situbondo harus dipertahankan. Kalau sudah mendapat pengakuan dunia internasional, kopi Kayumas Situbondo sudah selayaknya mulai diolah menjadi industri sehingga bisa menyebar ke seluruh dunia.
BACA JUGA: Mengenal Kopi Kayumas Situbondo yang Langganan Juara
“Saya sangat bangga ikut meluncurkan Golden Wood Coffee, mudah-mudahan ini akan menjadi salah satu daya ungkit kesejahteraan masyarakat sekaligus jadi bagian pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan saat ini kopi Kayumas Situbondo sudah diekspor ke Eropa dan Amerika. Kopi Kayumas sudah dikenal sejak zaman Belanda, tepatnya pada tahun 1886 silam dengan nama Van Landem Kayumas hingga tahun 1957.
“Peluncuran kopi ini diharapkan akan semakin memantapkan kopi Kayumas Situbondo dikenal masyarakat dunia sekaligus akan jadi pundi-pundi keuangan bagi petani kopi Kayumas,” katanya.
BACA JUGA: Koperasi Ini Mulai Ekspor Kopi ke AS
Menurutnya, saat ini ada sekitar 1.500 hektar lahan kopi, terdiri dari 80 persen kopi Arabika dan 20 persen kopi Robusta. Dari luas lahan kopi yang ada, sekitar 41,8 hektar di antaranya sudah memiliki sertifikat organik.
“Untuk menindaklanjuti keinginan Menteri PPN, kami akan mengundang pelaku kopi termasuk pengekspor kopi Kayumas untuk industrialisasi kopi agar menyerap tenaga kerja. Nantinya kopi tidak lagi diekspor mentahnya, melainkan menjadi barang jadi,” katanya.
Sementara itu, selain meluncurkan Golden Wood Coffee, Menteri PPN Suharso Monoarfa juga mengunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Asembagus. Sebelum meninggalkan Situbondo, Ketua Umum DPP PPP itu juga melihat pemandangan Savana di Taman Nasional Baluran.