Logo

Menko PMK Minta Laboratorium PCR di RSUD Caruban Lebih Maksimal 

Reporter:,Editor:

Jumat, 20 November 2020 09:40 UTC

Menko PMK Minta Laboratorium PCR di RSUD Caruban Lebih Maksimal 

TINJAU. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (kiri) saat meninjau laboratorium PCR di RSUD Caruban, Jumat 20 November 2020. FOTO. Nd. Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke RSUD Caruban Kabupaten Madiun, Jumat 20 November 2020. Kedatangannya untuk melihat operasional laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang mayoritas pirantinya merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Fasilitas kesehatan itu mulai dioperasionalkan pada Selasa 10 November 2020. Hingga kini, terbitnya hasil pemeriksaan sampel spesimen masih menunggu petunjuk dari Pemprov Jawa Timur. Muhadjir menilai, kondisi itu tidak efektif lantaran tetap membutuhkan waktu lama untuk mengetahui uji spesimen. 

"Saya akan urus agar tidak perlu lagi konfirnasi ke provinsi. Karena tenaga ahli sudah ada di RSUD Kabupaten Madiun ini, "katanya.

Menteri kelahiran Madiun ini tidak menjelaskan upaya yang bakal dilakukan untuk memutus jalur administrasi tes swab. Yang jelas, Muhadjir menegaskan keberadaan laboratorium PCR untuk mempercepat pelaksanaan tes swab dan mengetahui hasilnya.

BACA JUGA: 21 Pegawai Bappeda Jatim Positif Covid-19

Apalagi, beberapa waktu sebelumnya tes  swab dari spesimen warga Kabupaten Madiun dilakukan di Surabaya. Untuk hasil uji yang menyatakan pasien bersangkutan terkonfirmasi Covid-19 maupun tidak diketahui minimal empat hari kemudian. Dengan keberadaan laboratorium PCR di Caruban ditargetkan hasil uji bisa keluar selama sehari.

“Agar secepatnya bisa dievaluasi, ditangani, dan diputuskan. Apakah yang bersangkutan menderita COVID-19 atau tidak,"  ujar Muhadjir. 

Sementara, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Caruban, drg Farid Aminudin membenwrkan bahwa operasional laboratorium PCR di tempat kerjanya masih tergantung dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sebab, sejak proses pembangunannya selalu dipantau petugas dari provinsi.