
Reporter
A. BaehaqiKamis, 16 Juli 2020 - 08:20
Editor
Bruriy Susanto
Menteri PMK Muhadjir Effendy didamping Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat berkunjung ke Surabaya, Kamis 16 Juli 2020. Foto: istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengakui target Presiden RI Joko Widodo yang meminta kasus pasien Covid-19 di Jatim dapat ditekan dalam dua pekan, belum terpenuhi.
Jumlah pertumbuhan terkonfirmasi positif baru masih tinggi. Belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Bahkan data Pemprov Jatim per Rabu 15 Juli 2020, tercatat sebanyak 17.370 orang terinfeksi virus SARS CoV-2.
"Kita telah melakukan evaluasi. Memang harus diakui secara jujur hasilnya belum terlalu menggembirakan. Karena itu kita harus bekerja keras untuk memenuhi target," ujar Muhadjir disela rapat monitoring dan supervisi di RS Lapangan, Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis (16/7).
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo saat menggelar rapat kordinasi di Gedung Negara Grahadi, 25 Juli 2020 meminta agar Jatim bisa menekan kasus positif Covid-19 dalam dua pekan. Artinya terhitung mulai 26 Juni hingga 10 Juli 2020 jumlah kasus melandai.
BACA JUGA: 21 Pegawai Bappeda Jatim Positif Covid-19
Muhajir sendiri menilai, masalah utama lambatnya penurunan kasus Covid-19 di Jatim adalah kurangnya kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Sementara pendisiplinan protokol kesehatan adalah kunci utama.
"Insya Allah Presiden akan segera menurunkan Inpres yang salah satu intinya adalah mempertegas law engagement (dasar hukum). Jadi penegakan aturan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Itu kunci utamanya," terangnya.
Semua upaya itu, kata dia, salah satunya untuk menekan angka fatalitas pasien Covid-19 nasional. Sejauh ini, Indonesia masih berada di atas rata-rata internasional yang mencapai 0,2 persen.
"Karena itu kita akan menekan itu. Dan salah satu penyumbang (angka fatalitas) cukup tinggi adalah Jatim untuk Indonesia," tandasnya.