Rabu, 25 November 2020 12:20 UTC
TES USAP. Siswa SMP di Surabaya menjalani tes usap untuk mendeteksi potensi Covid-19 sebelum dimulainya sekolah tatap muka, Rabu, 25 November 2020. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebelum Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka dilakukan, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya baik negeri maupun swasta menjalani tes usap (swab) untuk mendeteksi potensi Covid-19.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setidaknya ada siswa dari 17 sekolah SMP di Surabaya yang dites usap, Rabu 25 November 2020.
“Sebenarnya jumlah pelajar kelas 1 sampai 3 SMP 12 ribu anak. Tetapi kali ini swab khusus untuk kelas 3 dengan total 4.896 siswa hari ini dan besok,” kata Febri.
Setelah dihitung, jumlah pelajar yang mengikuti tes usap hari ini mencapai 2.647 pelajar. Kemudian sisanya akan dites Kamis, 26 November 2020.
BACA JUGA: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Guru dan Siswa di Surabaya Jalani Tes Swab
“Ada sekitar 2.249 siswa yang belum swab. Karena kadang ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya,” ia menegaskan.
PBM tatap muka untuk kelas 3 SMP di Surabaya direncanakan awal Desember 2020. Oleh sebab itu, berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari tes usap guru, karyawan sekolah, dan pelajar. Sedangkan, tes usap untuk kelas 1 dan 2 akan dilaksanakan awal tahun mendatang.
"Ini bertahap ya, jadi saat sekolah tatap muka dimulai maka dipastikan seluruhnya negatif Covid-19. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan (prokes) yang begitu ketat,” ia menguraikan.
Tidak hanya itu, untuk mekanisme pelaksanaan tes usap, para pelajar cukup datang ke sekolah. Kemudian petugas dari Puskesmas di wilayah setempat mendatangi sekolah tersebut. Seperti SMPN 1 Surabaya, petugas Puskesmas yang datang berasal dari Ketabang, Rangkah, Pacar Keling, dan Gading.
“Tesnya di sekolah masing-masing. Artinya, Puskesmas yang mendatangi, siswa cukup datang ke sekolah saja,” ia menerangkan.
Sebenarnya, hari ini siswa dari 18 SMP menjalani tes usap. Namun, salah satu SMP mengundurkan diri sehingga menjadi 17 SMP antara lain SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, dan SMP Santo Carolus.
“Seharusnya, jumlah siswa 5.222 orang tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri, menjadi 4.896 pelajar," ia menjelaskan.
BACA JUGA: Guru SD dan SMP di Surabaya Mulai Masuk Sekolah
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya Akhmad Suharto mengatakan tes usap berlangsung disiplin dan tertib dengan protokol kesehatan (prokes). Bahkan, dari 405 jumlah pelajar yang mengikuti tes usap, tampak datang tidak bersamaan. Mereka datang sesuai jadwal yang telah ditentukan pihak sekolah.
“Alhamdulillah anak-anak bisa mengikuti kegiatan swab untuk mengantisipasi persiapan KBM tatap muka dengan baik. Mudah-mudahan hasilnya negatif semua,” kata Suharto.
Bagi siswa yang hari ini berhalangan hadir pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk pelaksanaan swab di hari yang lain. Meski begitu, ketika PBM tatap muka berlangsung, ia memastikan tetap akan melaksanakan prokes dengan ketat sesuai anjuran pemerintah.
“Sesuai anjuran jaraknya 1,5 meter. Kami sudah menyiapkan bagaimana prokes yang berada di SMPN 1 Surabaya sesuai SOP,” ia menegaskan.
Sementara itu, untuk tenaga pendidik, karyawan sekolah maupun pelatih ekskul dengan total 90 orang sudah dilakukan tes usap dengan hasil 100 persen negatif Covid-19.
“Gurunya berjumlah 70 orang. Selebihnya adalah karyawan dan pelatih. Alhamdulillah negatif semuanya,” katanya.
