Selasa, 05 May 2020 12:40 UTC
BERDUKA. Suasana pemakaman almarhum Didi Kempot di TPU Jatisari, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi diwarnai isak tangis dari keluarga dan pelayat, Selasa sore, 5 Mei 2020. Foto. Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Ngawi – Seni hiburan tanah air sedang berduka. Maestro campursari, Didi Kempot tutup pada usia di ke 53 tahun kena serangan jantung. Sebelum mengembuskan napas terakhir penyanyi yang memolulerkan lagu ‘Cidro’ ini sempat dirawat beberapa menit di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa pagi, 5 Mei 2020.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Selasa 5 Mei 2020 sore. Kedatangannya disambut isak tangis dari keluarga maupun sejumlah pelayat yang mendatangi kediaman Saputri, istri pertama penyanyi dengan julukan The Godfather of Broken Heart itu.
Ketika jenazah diturunkan dari mobil ambulans Polresta Surakarta, para pelayat tampak merangsek. Aparat kepolisian pun memberikan peringatan agar warga tetap memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. “Tolong untuk tetap jaga jarak,” kata seorang petugas melalui pengeras suara.
Jenazah penyayi bernama asli Dionisisus Prasetyo yang terbungkus peti terus dipangul menuju tempat persemayaman di antara warga yang nampak berkerumun. Setelah berada di rumah duka, sejumlah pelayat melaksanakan salat jenazah yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
BACA JUGA: Didi Kempot dan Cerita di Balik The Godfather of Broken Heart
Tak berselang lama, jenazah dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Jatisari, Desa Majasem yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Dalam prosesi persemayaman dan pemberangkatan jenazah itu tampak hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Sukur, paman Didi Kempot mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dipilihnya TPU Jatisari sebagai lokasi dikebumikannya almarhum. Salah satunya ditempatkan di samping makam Lintang, anak pertama sang maestro.
Lintang merupakan anak dari pernikahannya dengan Saputri, istri pertama yang meninggal pada usia enam bulan. “Putri (Saputri) asli sini, maka almarhum (Didi Kempot) dimakamkan di sini (TPU Jatisari, Majasem),” ujar Sukur.
Adapun Didi Kempot lahir di Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Di TPU setempat, almarhum Mamiek Prakoso, pelawak senior yang merupakan kakak kandung Didi Kempot dikebumikan pada Agustus 2014.
Darah seni dari dua bersaudara ini mengalir dari Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto, seorang seniman tradisional. Adapun Didi Kempot memilih seni musik sebagai ladang kehidupannya. Untuk meniti karier sebagai penyanyi campursari, pelantun lagu ‘Cidro’ ini akhirnya menetap di Surakarta, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, Didi Kempot meninggal di RS Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah pada pukul 07.45. Ini akibat serangan jantung. Pihak keluarga, menurut Sukur merasa kaget dengan meninggalnya sang maestro yang terbilang mendadak.
“Selama ini memang (Didi Kempot) diketahui mempunyai riwayat sakit sesak nafas. Tapi, beberapa hari sebelumnya tidak mengeluh apa-apa,” ujar Sukur.