Minggu, 22 September 2019 00:16 UTC
KENANG KEJAYAAN. Pawai budaya di Alun-Alun Situbondo untuk mengenang kejayaan Besuki. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Wilayah Kecamatan Besuki yang saat ini berada di Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Di era penjajahan Belanda, wilayah ini pernah menjadi pusat pemerintahan berbentuk Karesidenan (Rengntschappen).
Secara administratif, Karesidenan Besuki dulu membawahi empat wilayah yaitu Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.
Selain itu, Karesidenan Besuki juga memiliki sejarah dengan Keraton Solo. Bupati pertama Besuki yaitu Raden Bagus Kasim Wurodipuro (Ke Pate Alos) memiliki hubungan darah dengan Raden Abdullah Surowikromo yang konon masih bersaudara (sebagian sumber menyebut putra) dari Raden Zaenal Abidin atau Susuhunan Pakubowono II.
BACA JUGA: Tari Landhung Meriahkan Hari Jadi Besuki ke-255
Untuk mengenang peringatan hari jadi Besuki ke-255 digelarlah pawai budaya yang diikuti ribuan pelajar mulai tingkat SD hingga SMA, pada Minggu 21 September 2019.
Pawai budaya ini untuk mempertahankan nilai-nila kebudayaan lokal serta mengenang kejayaan Besuki di masa kolonial.
Pawai budaya ini melibatkan ribuan pelajar dan santri agar para generasi milenial itu mengenal budaya dan sejarah leluhurnya,” kata ketua panitia, Gus Barrun Hoironi.
BACA JUGA: Mengenal Kopi Kayumas Situbondo yang Langganan Juara
Menurut Barrun, saat ini Besuki sudah berusia 255 tahun. Masyarakat sangat antusias mengikuti pawai budaya ini. Kegiatan Hari Jadi Besuki di pusatkan di Alun-Alun Besuki yang menjadi pusat pemerintahaan tempo dulu. Di beberapa stan juga tersedia bebarapa dokumen tentang sejarah Besuki.
“Banyak sekali rangkaian kegiatan Hari Jadi Besuki. Masyarakat juga mengikuti kegiatan nyekar ke makam Ke Pate Alos serta berbagai penampilan kebudayaan Madura dan Jawa, seperti tari landhung secara massal dan penampilan budaya reog,” pungkasnya.