Logo

Memburu Syaifullah, Buron Penipuan 59 Jemaah Haji Bangil

Reporter:,Editor:

Minggu, 18 August 2019 06:21 UTC

Memburu Syaifullah, Buron Penipuan 59 Jemaah Haji Bangil

Ilustrasi Ali Yani.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepolisian Daerah Jawa Timur melayangkan panggilan kedua untuk Syaifullah, buron kasus penipuan 59 jemaah calon haji asal Bangil, Pasuruan. “Karena yang bersangkutan tidak hadir dalam panggilan pertama tanpa keterangan," ucap Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum AKBP Festo Ari Permana, Sabtu 17 Agustus 2019.

Syaifullah diduga telah memerintahkan Murtadji Djunaidi (63), warga Bangil, untuk mengoordinasi setoran uang dari jemaah, meski keduanya belum pernah bertemu. Lewat Murtadji, Syaifullah menjanjikan bisa memberangkatkan jemaah lebih cepat dari jadwal (pemberangkatan tahun 2042) asal membayar.

Nyatanya, jemaah tak jadi berangkat meski telah menyetor Rp 5 juta-Rp 50 juta.

BACA JUGA: Kasus Penipuan 59 Calon Haji Surabaya, Polisi Masukkan Syaifullah dalam  DPO

Kasus ini terungkap pada 5 Agustus lalu. Jemaah berangkat dari Bangil laiknya jemaah haji lain menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Sesampai di lokasi, bus hanya berputar-putar keliling asrama.

Sadar jadi korban penipuan, jemaah ramai-ramai melapor ke Mapolda Jatim. Polisi telah menetapkan Murtadji sebagai tersangka. Adapun nama Syaifullah masuk daftar pencarian orang.

Siapa Syaifullah?

Mulanya, muncul dugaan ia adalah oknum pegawai Kementerian Agama. Namun setelah memeriksa keterangan ahli dari Kanwil Kemenag Jatim sekitar 12-13 Agustus 2019 lalu, polisi memastikan tak ada nama itu di sana. Selain itu, Kemenag pun memasikan tak ada percepatan jadwal pemberangkatan jemaah haji.

 

Dugaan baru berkembang. Ia sekadar seseorang yang dekat dengan oknum Kemenang. Mustahil kiranya Murtadji mau jadi koordinator pengumpulan uang jemaah tanpa jaminan dari orang Kemenag.

“Mungkin sudah ada contoh dan diyakinkan oleh oknum tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung  Mangera pada wartawan pada Jumat, 9 Agustus 2019.

BACA JUGA: Kemenag Jatim Pastikan Tidak Ada Percepatan Pemberangkatan Haji

Ia menjelaskan polisi sudah turun ke lapangan memburu Syaifullah. Tapi, “Kami sedikit kesulitan mencarinya,” katanya.

Menurut dia, Syaifullah kerap berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari polisi. “Kami tetap akan mencari,” katanya.

Sementara itu, Festo mengatakan terus memperdalam keterangan dari saksi dan korban penipuan ini. Saat ini, mereka tak hanya berada di Jawa, tapi juga Kalimantan. Kalau pun yang berada di luar Jawa tak bisa datang, penyidik telah mempersiapkan cara alternatif untuk mendapat keterangan mereka. "Jika perlu kami ke Kalimantan untuk melakukan pemeriksaan," ucapnya.