Logo

Memanas, Muncul Empat Kandidat Ketua PCNU Situbondo di Arena Konfercab

Reporter:,Editor:

Minggu, 06 June 2021 09:00 UTC

Memanas, Muncul Empat Kandidat Ketua PCNU Situbondo di Arena Konfercab

KONFERCAB NU: Suasana sidang pleno pembahasan Tatib Konfercab NU Situbondo 2021, Minggu 6 Juni 2021. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo - Empat nama kandidat muncul di acara Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Situbondo 2021.  Sidang pleno pertama pembahasan Tatib (tata Tertib) Konfercab berlangsung panas.Setiap pembahasan selalu dihujani interupsi peserta konfercab.

“Itu biasa saja namanya juga konfercab. Tidak ada yang terlalu esensial hanya ada perubahan usulan redaksional saja. Ada beberapa usulan tahap penjaringan calon akhirnya diambil jalan tengah, misalnya pengusulan calon awalnya harus didukung 60 suara, kemudian terjadi tarik ulur disepakati jadi 40 suara,” kata pimpinan sidang, Bashori Shanhaji ditemui di arena Konfercab NU Situbondo, di Pondok Pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Minggu, 6 Juni 2021

Meski belum masuk penjaringan, namun sudah muncul empat nama kandidat Ketua PCNU Situbondo beredar di kalangan awak media, yaitu K.H. Moh Zaini Sonhaji (inkumben), K.H. Muhyidin Khatib, K.H. Moh Zaini Sonhaji, H.M. Danial Maulana, K.H. Ahmad Syamrowi.

Baca Juga: Tak Ada Kepastian Berangkat, 14 Calon Haji Situbondo Tarik Uang Pelunasan Haji

Sementara, Khatib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, K.H. Syafrudin Syarif, mengatakan Ketua PCNU terpilih harus merangkul semua kalangan. Kedepan NU harus satu visi, misi dan bersinergi dengan semua kekuatan. Konfercab harus menjadi ajang konsolidasi bagi PC NU Situbondo untuk maju bersama-sama.

“Sebelumnya, MWC NU Besuki mengajukan akan mendirikan cabang sendiri tapi tidak diperbolehkan PWNU. Jadi konfercab ini harus jadi ajang konsolidasi yaitu harus ada keterwakilan tokoh NU Besuki di kepengurusan nanti,” katanya ditemui usai membuka acara konfercab.

Kedepan, pengurus NU harus bisa melaksanakan panca harokah (gerakan), yaitu kaderisasi dan pendataan anggota, pendidikan berkualitas. Selain itu, PCNU harus memiliki fasilitas kesehatan (Faskes), literasi dakwah digital dan peningkatan ekonomi melalui BMT.

“Pada saat satu abad NU, PWNU Jatim harus sudah memiliki 100 BMT dan 100 Rumah Sakit. Literasi dakwah digital menjadi agenda strategis NU, agar dawuh-dawuh kiai NU bisa dengan cepat terupload di media sosial,” terangnya