Selasa, 15 July 2025 03:00 UTC

Tangkapan layar video belatung di wadah tempat makanan MBG yang diduga didokumentasikan siswa SMKN 1 Tambakboyo, Tuban, Senin, 14 Juli 2025. Dok. siswa
JATIMNET.COM, Tuban – Kesan pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi murid di dua sekolah, yakni SMKN 1 dan SMAN 1 Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, cukup tak mengenakkan.
Pasalnya, dalam video yang beredar di media sosial pada Selasa, 15 Juli 2025, makanan yang dibagikan kepada murid tersebut menunjukkan adanya hewan diduga belatung hidup dan bergerak dalam nampan.
Saat ditelusuri, video tersebut ternyata diambil oleh salah satu murid dari SMKN 1 Tambakboyo.
Lantas, awak media mencoba mencari kebenaran dari video itu dan mencoba mengkonfirmasi langsung ke pihak sekolah. Namun sesampainya di sana, menurut petugas satpam yang berjaga, Kepala SMKN 1 Tambakboyo Agus Siswanto sedang keluar karena ada urusan.
BACA: Tujuh SPPG di Tuban Siap Layani Program Makan Bergizi Gratis
Begitu pula saat kami mencoba konfirmasi ke dapur Badan Gizi Naisonal Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi Nasional (SPPG) Putra Jaya Kitchen di Kecamatan Tambakboyo, petugas keamanan melarang wartawan masuk. Sedangkan kepala dapurnya yang bernama Dela juga sedang keluar.
SMKN 1 Tambakboyo yang mendapat jatah MBG, Selasa, 15 Juli 2025. Foto: Zidni Ilman
"Terkait temuan ulat (di MBG Tambakboyo), saya juga malah baru tahu dari teman-teman media," ujarnya.
Dari informasi yang didapatkan Ari, temuan itu ternyata terjadi pada Senin, 14 Juli 2025, hari pertama siswa masuk sekolah usai libur panjang dan baru pertama kali mendapatkan MBG dari pemerintah.
Camat berkacamata itu menuturkan bahwa temuan itu ternyata tidak hanya di satu sekolah di Tambakboyo.
BACA: Pemkot Mojokerto Gelar Makan Bergizi Gratis Perdana di Sembilan Sekolah
"Kemarin informasinya dua titik, (di SMKN 1 Tambakboyo sama di SMAN 1 Tambakboyo), antara itu laporan yang kami terima. Informasinya kemarin ada empat ompreng (wadah makan MBG), dua di satu titik, dua lagi di satu titik yang lain," tuturnya.
Hingga kini, Ari mengaku belum ada koordinasi dari SPPG terkait temuan ulat dalam makanan MBG. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kita tetap mendukung program dari nasional ini yang baik. Harapannya ke depan untuk teman-teman penyedia ya semakin dicek lagi, semakin higienis lagi. Sehingga pelaksanaan ke depan tidak ada keluhan lagi," katanya.
