Logo

Masuk Musim Hujan, Kekeringan di Blitar Kian Meluas

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 November 2019 04:45 UTC

Masuk Musim Hujan, Kekeringan di Blitar Kian Meluas

AIR BERSIH. Pemkot Blitar mendistribusikan air bersih ke sejumlah kelurahan yang mengalami krisis air bersih. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar – Hujan sudah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur. Namun, wilayah yang terdampak kekeringan di Kota Blitar kian meluas, dari dua menjadi lima kelurahan. Setidaknya tercatat ada di lima kelurahan yang mengalami krisis air bersih karena air sumur mereka tandas.

“Jumlahnya sekitar 100 kepala keluarga (KK) di lima kelurahan. Mereka mengandalkan kiriman air bersih dari Pemkot Blitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Kepala Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar, Hakim Sisworo, Rabu 13 November 2019.

Menurutnya, laporan awal kekeringan terjadi hanya di Kelurahan Sentul dan Ngadirejo. Namun ada laporan masuk lagi di Kelurahan Pakunden, Tanggung, dan Gedog.

BACA JUGA: Wisata Siraman Gong Kiai Pradah Setiap Maulid di Blitar

Ia menyebut, Pemkot Blitar setiap hari telah mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah warga yang mengalami kekeringan. Bantuan air bersih dikirim sesuai dengan permintaan warga yang terdampak kekeringan.

Rata-rata  setiap hari tiga tangki air bersih atau sekitar 15 ribu liter air bersih disalurkan ke warga. Bantuan ini langsung dibagikan kepada warga di titik kekeringan yang ada di lima kelurahan.

Terkait bencana kekeringan tahun ini, Pemkot Blitar membentuk tim untuk penanganan kekeringan di sejumlah kelurahan. Tim terdiri atas beberapa OPD yang tugasnya membahas penanganan kekeringan yang lebih terstruktur. Pasalnya, saat ini hanya melakukan dropping air bersih secara acak sesuai permintaan warga.

BACA JUGA: Seorang Pria di Blitar Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamar

Kekeringan yang terjadi di beberapa kelurahan di Kota Blitar itu baru pertama kali terjadi di musim kemarau karena sebelumnya sumur hanya menyusut airnya, tidak sampai mengering.

Jumlah kelurahan terdampak diperkirakan bertambah karena sejumlah warga di kelurahan lain juga mengeluhkan kekurangan air bersih karena sumur mereka mengering seperti di Kelurahan Karangtengah.

Namun mereka masih tertolong oleh sumur bor milik warga yang airnya masih bisa diambil dengan mesin pompa air dan disalurkan ke warga sekitar dengan selang puluhan meter panjangnya.