Logo

Mahasiswa Teknik Mesin UMM Temukan Tyrender

Reporter:

Sabtu, 15 September 2018 03:44 UTC

Mahasiswa Teknik Mesin UMM Temukan Tyrender

Ilustrasi Ban

JATIMNET.COM, Malang – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melahirkan inovasi baru teknologi penggunaan ban mobil. Kali ini mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UMM menciptakan tyrender, yakni inovasi alat penurun temperatur akibat gesekan ban dengan permukaan jalan.

Dikutip Antara, Sabtu 15 September 2018, mahasiswa teknik mesin sekaligus penemu tyrender, Haryo Widya Darmawan menjelaskan temuan tersebut berangkat dari keprihatinan pemilik mobil dan pengusaha transportasi karena begitu cepatnya ban kendaraan terkikis.

Rata-rata usia ban angkutan barang berkisar kurang dari dua tahun, sementara harga ban bisa mencapai jutaan rupiah. Oleh karena itu, Haryo mencoba mencari terobosan dan inovasi yang mampu membantu memperlambat pengikisan ban.

“Ada beberapa kondisi yang membuat ban mengalami pengikisan, diantaranya karena permukaan jalan, kecepatan kendaraan dan beban yang diterima,” terangnya dikutip dari Antara.

Selain itu, suhu atau temperatur yang meningkat akibat gesekan ban dan permukaan jalan juga menjadi salah satu pemicu cepatnya ban menipis.

Tyrender terdiri dari rangkaian tangki air, controller, pompa dan nozzle yang didesain, nantinya tyrender secara otomatis akan menyemprotkan air ketika temperatur ban melebihi batas. Dengan demikian, usia pemakaian ban dapat lebih lama.

Alat ini dipasang di bawah fender atau spakbor dan tepat di atas ban. Pada saat temperature ban mencapai suhu berlebih, nozzle akan menyemprotkan air dengan sistem spray secara menyeluruh.

“Secara otomatis, spray akan mati jika suhu sudah kembali. Setelah suhu kembali normal, alat ini akan berhenti menyemprotkan air secara otomatis,” jelasnya.

Temuan mahasiswa teknik mesin itu mengantarnya ke Seoul Internastional Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan 6-9 Desember 2018 mendatang.

Ajang ini merupakan kompetisi inovasi internasional yang diselenggarakan Korea Intellectual Property Organization (KIPO) dan Korea Invention Promotion Association (KIPA) yang bekerja sama dengan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA).

“Ada berbagai macam kategori, di antaranya konstruksi, elektrik, dan mechanical controller (kontrol mekanis). Saya ikut mechanical controller. Ini peserta kompetisinya tidak hanya pelajar dan mahasiswa, tetapi juga ada yang berasal dari tenaga profesional berbagai perusahaan ternama,” pungkasnya.