Jumat, 10 January 2020 00:08 UTC
PRATIK BERKENDARA: Kanit Regident Polres Mojokerto Ipda Iwan Hadi Siswanto melakukan tes menggunakan kendaraan trail di jalur angka delapan. Foto: Dok Pribadi Iwan
JATIMNET.COM, Mojokerto - Janganlah patah semangat, terus belajar untuk mengejar impian. Mungkin hal itu yang pas dan cocok untuk masyarakat yang ingin mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Karena, Polres Mojokerto memberikan kemudahan untuk masyarakat yang ingin mendapatkan SIM, jika dalam ujian gagal.
Terutama gagalnya saat praktik berkendara. Di Polres Mojokerto menyediakan sebuah tempat seperti klinik bagi warga yang ingin konsultasi dan belajar cara berkendara dalam ujian SIM.

PENGARAHAN: Kanit Regident Polres Mojokerto, Ipda Iwan Hadi Siswanto memberikan pengarahan terhadap siswa Mojokerto yang mencoba untuk praktik berkendara dalam ujian SIM.
Namanya "Coaching Clinic", di tempat ini masyarakat bisa belajar sebelum menjalani ujian praktik berkendara untuk SIM. Waktu buka-nya setiap hari di jam kerja, dari Pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
Kanit Regident Polres Mojokerto, Ipda Iwan Hadi Siswanto menjelaskan, keberadaan Free Coaching Clinic ini bisa membantu masyarakat dengan mudah saat menjalani ujian ujian tes praktik SIM.
BACA JUGA: Laka Lantas Dominasi Perawatan IGD DR.Soetomo
Tes praktik yang di ujikan itu pertama jalur lurus, zig-zag, lurus berhenti dengan mengerem mendadak, belok lingkaran berbentuk angka delapan berputar sebanyak tiga kali, dan terakhir jalur lurus dengan pengereman menikuk tajam.
"Jadi kita sediakan coaching clinic ini, boleh latihan sepuasnya disini sampai mahir," kata Kanit Regident Polres Mojokerto, Ipda Iwan Hadi Siswanto, saat memberikan Coaching Clinic disela-sela kesibukkannya, kepada jatimnet.com Selasa 7 Januari 2020.

PENGARAHAN: Kanit Regident Polres Mojokerto, Ipda Iwan Hadi Siswanto memberikan contoh dalam berkendara di jalur zig-zag.
Dalam catatannya, rata-rata warga selalu gagal di jalur zig-zag. Tapi, jika lolos di tempat itu, sulit melewati di jalur belok lingkaran angka delapan. Padahal, menurut Iwan pangilan akrabnya, pengendara bisa melakukannya dengan mudah.
Dengan catatan, terus mau belajar, tanpa patah semangat, konsentrasi dan fokus saat mengendarai. Manfaatkanlah keberadaan Coaching Clinic untuk belajar latihan praktik tanpa biaya.
BACA JUGA: Angka Kecelakaan di Mojokerto Meningkat, Jalan Bergelombang Faktor Utama
"Nah, ini semua ada prosentasenya dalam penggunaan gas maupun pengereman, seperti tes jalur lurus dengan pengereman ada liku-liku. Kita gunakan kecepatan 60 km/jam lurus, lalu berhenti disitu, "sreeet" gimana caranya berdiri lurus tanpa belok roda depan atau roda belakang. Di sini adanya presentase pengereman, dimana rem belakang 75 persen, dan rem depan 25 persen, jadi ketika kecepatan 100 km/jam gak akan ngoleng atau jungkil," paparnya sembari menunjukkan proses tes praktek SIM.
Dia berharap masyarakat bisa memaksimalkan fasilitas Coaching Clinic yang disediakan, sebelum melakukan praktek SIM, bahkan sebelum melakukan pendaftaran pembuatan SIM.

PENGARAHAN: Kanit Regident Polres Mojokerto, Ipda Iwan Hadi Siswanto memberikan pengarahan terhadap siswa Mojokerto yang mencoba untuk praktik berkendara dalam ujian SIM.
"Caranya masyarakat gagal dipraktek, ya harus berlatih, karena memang ini standar Korlantas, disemua Polres sama ukuran lingkarannya, ukuran tragic code berdirinya, jadi harus memang benar-benar dilatih keseimbangan gas dan remnya. Apalagi latihan di sini gratis kok, bisa bawa sepeda motornya sendiri," terang mantan Dantontar taruna akpol Semarang.
Sayangnya, seringkali kegagalan dalam ujian praktek SIM berkali-kali, membuat masyarakat akhirnya frustasi dan lebih memilih untuk tak membuat SIM. Dan tingkat pelanggaran pengendara yang tak memiliki SIM pun semakin meningkat.
BACA JUGA: Terapkan E-Tilang dan Kurangi Tindak Kejahatan, Kota Surabaya Pasang Face Recognition
"Cara menyikapi maupun mengantisiapsi warga yang frustasi karena selalu gagal tes praktek SIM, yah dengan sosialisasi ini. Sudah ada fasilitas, ada tempat Coaching Clinic harusnya dimanfaatkan pemohon sim yg gagal-gagal, apalagi yang udah dua kali tiga kali biar kesini gak mubajir, gak buang-buang waktu juga. Di latih dulul, yakin bisa, baru mengajukan tes. Apalagi kalau gagal 2 sampai 3 kali wajib latihan disini biar percaya diri," imbuh Iwan.
Hal ini, rupanya sudah dilakukan siswa SMA Sooko Mojokerto, Fathur Rodji, ia datang sejak pukul 08.00 WIB ijin dari sekolahnya untuk mengantar temannya yang sudah lulus ujian pembuatan SIM C.
"Iya ini tadi nemenin teman ambil Sim C nya sudah jadi, terus saya coba ikutan nyobain ujian praktenya. Biar bisa nyiapin pas umur saya sudah cukup, soalnya kurang beberapa bulan lagi. Jadi saya bisa persiapan," ucap Fathur.
Menurut dia, keberadaan Coaching Clinic itu sangat membantu untuk mendapatkan SIM, sebelum melakukan ujian praktik SIM. "Saya dulu gitu, belajar dulu sebelum ikut praktik. Belajar berulangkali sampai berhasil, baru ikut tes ujian praktik SIM dalam berkendara," katanya.