Logo

Literasi Investasi Anak Muda, Jangan Lupa Asuransi untuk Proteksi

Reporter:,Editor:

Senin, 01 February 2021 03:00 UTC

Literasi Investasi Anak Muda, Jangan Lupa Asuransi untuk Proteksi

Felicia Putri Tjiasaka, content creator investasi saat menyampaikan pemaparannya melalui zoom dan YouTube. Foto: screenshoot YouTube

JATIMNET.COM, Jember – Generasi muda diajak untuk berani dan terus belajar berinvestasi sejak dini. Selain itu, sebagai proteksi, asuransi tetap menjadi hal mendasar yang harus dimiliki.

Hal itu dipaparkan oleh Felicia Putri Tjiasaka, seorang Investment Story Teller, saat berbicara dalam webinar bertajuk “Investasi di Masa Pandemi, Why Not ?!” yang digelar oleh komunitas GenBI dan Bank Indonesia (BI) Jember. 

“Terutama ketika sudah mulai bekerja. Memiliki BPJS itu bagus, kalau ditambah yang lain juga oke,” tutur Felicia yang menyampaikan pemaparannya dari Jakarta melalui aplikasi zoom dan YouTube, Sabtu 30 Januari 2021.

Dalam memulai berinvestasi, langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan tujuannya. Sebab, tujuan yang berbeda dari setiap orang akan menentukan instrumen investasi apa yang akan diambil.

Baca Juga: Investasi di Usia Muda Lebih Menguntungkan ketimbang Sudah Bekerja

"Misalkan apakah mau membeli rumah dalam satu tahun ke depan, atau bisa ditunda dalam jangka 10 tahun lagi. Jadi yang paling penting adalah tetapkan goals dari investasi kita itu apa,” tutur perempuan 25 tahun yang sudah berinvestasi sejak  masih duduk di bangku kuliah ini. 

Meski kerap mengajak anak muda untuk melek investasi, Felicia mengingatkan agar tidak memulainya dengan berhutang. Sebab, hutang untuk investasi justru tidak sehat dalam neraca keuangan. “Mengatur uang itu sama seperti kita membangun rumah. Jadi bisa dimulai dengan hal kecil dengan fondasi yang kuat,” papar Felicia. 

Salah satu instrumen investasi yang cocok untuk pemula adalah reksadana dengan berbagai variannya. Mulai dari yang konservatif (risiko rendah) hingga yang agresif (risiko tinggi). 

“Reksadana dengan berbagai variannya, itu cocok untuk orang yang memiliki keterbatasan dalam tiga hal. Yakni waktu, pikiran dan pengetahuan soal uang,” tutur mantan broker sekuritas yang kini fokus menjadi content creator seputar investasi ini.

Baca Juga: Waspada, OJK Kembali Temukan 133 Fintech dan 14 Entitas Penawaran Investasi Tak Berizin

Selain motivasi dan seminar investasi yang disampaikan oleh Felicia, webinar yang digelar Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jember bersama Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jember itu juga diisi dengan seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU)  antara KPw BI Jember dengan Universitas Jember (Unej) dan Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN). 

Tidak sekadar memberikan sosialisasi beasiswa, BI melalui program Generasi Baru Indonesia (GenBI) juga mendorong mahasiswa penerima beasiswa tersebut untuk mengikuti serangkaian program yang disiapkan.

Tujuannya adalah untuk membentuk mahasiswa yang berkomitmen, bertanggung jawab, berkarakter dan siap menghadapi globalisasi.

Baca Juga: BKPM Mencatat Investasi yang Masuk ke Indonesia di Kuartal IV 2020 Mencapai Rp 214,7 triliun

“Para penerima beasiswa difasilitasi untuk bergabung dalam komunitas yang bernama GenBI. Mereka juga kami fasilitasi untuk menjadi generasi yang unggul dalam bidang riset,” ujar Hestu Wibowo, Kepala KPw BI Jember  dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Minggu 31 Januari 2021, malam.

Penandatanganan dilakukan dari tiga lokasi, yakni kantor KPw BI Jember, kampus IAIN Jember dan Unej yang terhubung secara daring sesuai protokol kesehatan. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Jember, Prof Dr H. Babun Suharto, mengapresiasi program beasiswa yang diberikan oleh bank sentral tersebut. 

“Program GenBI ini turut mendukung kapasitas kemampuan riset dari para mahasiswa kami,” ujar Babun. Hal senada juga disampaikan oleh Rektor Unej, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng,.