Logo

Lindungi Warga Surabaya, Dinkes Ciptakan Produk Hand Sanitizer

Reporter:,Editor:

Minggu, 15 March 2020 23:04 UTC

Lindungi Warga Surabaya, Dinkes Ciptakan Produk Hand Sanitizer

HAND SANITIZER: Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Soewandhie Surabaya, Nevi Rahmi Alfiasari saat menunjukkan hand sanitizer yang dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasinya. Foto: Istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya - Saat ini Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19) tidak ditemukan di Surabaya. Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya tetap melakukan berbagai upaya untuk melindungi warga Kota Pahlawan, salah satunya dengan memproduksi hand sanitizer.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, Dinkes sudah memproduksi sekitar 450 liter hand sanitizer yang dibagikan ke tempat umum dan lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Inovasi ini dibuat sejak cairan yang berfungsi untuk membunuh bakteri itu sulit didapatkan di pasaran.

"Adanya kesulitan dalam pengadaan hand sanitizer. Makanya kami melakukan produksi sendiri hingga saat ini masih terus memproduksi,” kata wanita yang akrab disapa Feny, Minggu 15 Maret 2020.

BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman

Menurutnya, terhitung sejak awal Maret ini, cairan antiseptik atau disinfektan yang berfungsi sebagai pembunuh virus dan bakteri itu mulai susah dicari. Sejak itulah mulai dilakukan uji mikrobiologi dan terbukti tidak ditemukan pertumbuhan kuman. "Awalnya kami buat 5 liter dahulu tanggal 7 Maret,” ujarnya.

Hand sanitizer ini, kata Feny, dibuat di RSUD Soewandhie dan dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasi. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BPOM, bahwa hand sanitizer yang diproduksi dapat digunakan asal tidak diperjualbelikan.

"Kami sebar di tempat umum gratis, tidak dipungut biaya sepeser pun. Seperti di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor pelayanan kecamatan, kelurahan, taman, balai kota, sekolah dan tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya," jelasnya.

BACA JUGA: Dinkes Surabaya Terus Lakukan Upaya Pencegahan Virus Corona

Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Soewandhie Surabaya, Nevi Rahmi Alfiasari juga senada, menurut dia untuk masa expired hand sanitizer berdasarkan beyond used date (BUD). Artinya, tanggal yang ditetapkan pada produk tersebut yakni satu bulan setelah tanggal diproduksi.

"Dimana kondisi produk tersebut masih dalam rentang stabil dan dapat digunakan untuk produk hand sanitizer adalah satu bulan sejak tanggal produksi,” kata Nevi Rahmi.

Nevi juga menjelaskan, bahwa formula hand sanitizer ini terdiri dari alkhohol 96 persen, H202 sebanyak 3 persen, glycerol, dan aquadest ad. Selain itu, komposisi hand sanitizer ini, sesuai dengan formula yang direkomendasi oleh WHO. "Dengan konsentrasi akhir mengandung alkohol 80 persen, glycerin dan H2O2,” urainya.

Kendati demikian, Nevi menyebut, produk hand sanitizer ini tidak dapat digunakan untuk membersihkan kotoran, mengingat fungsinya untuk membunuh virus dan bakteri.
"Jadi supaya tidak menggunakan sebagai pembersih kotoran,” imbaunya.