Rabu, 18 June 2025 14:00 UTC
Warga binaan Lapas Kelas IIB Mojokerto saat mengikuti edukasi tentang TBC dan penyebarannya sebelum dimulainya skrining kesehatan, Rabu, 19 Juni 2025. Foto: Lapas Kelas IIB Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto melaksanakan skrining Tuberkulosis (TBC) terhadap 55 warga binaan, Rabu 19 Juni 2025.
Kegiatan rutin ini menjadi bagian dari program deteksi dini TBC guna mencegah penyebarannya penyakit menular di dalam Lapas.
Dalam pelaksanaannya, skrining TBC ini dilakukan oleh tim kesehatan Lapas. Petugas tersebut melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap warga binaan.
BACA: Deteksi TBC, Dinkes Kabupaten Probolinggo dan USAID Targetkan Periksa 3.000 Orang
Mulai dari pengecekan gejala, edukasi kesehatan, serta penelusuran riwayat medis untuk memastikan deteksi sejak dini yang lebih akurat dan komprehensif.
Kepala Lapas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan menekankan pentingnya skrining TBC. Sebab, kondisi hunian Lapas cenderung padat dan rawan menjadi tempat penyebaran penyakit menular, khususnya TBC.
“Kami berkomitmen penuh untuk menciptakan lingkungan Lapas yang sehat dan layak huni. Skrining ini merupakan langkah awal agar warga binaan dapat menjalani pembinaan dalam kondisi fisik yang prima,” ungkapnya.
BACA: Lapas Mojokerto Perketat Pemeriksaan Barang Bawaan Pengunjung
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan sebanyak 11 warga binaan terindikasi suspect TBC. Untuk selanjutnya, mereka menjalani pemeriksaan melalui Tes Cepat Molekuler (TCM) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Mojokerto guna memastikan diagnosis dan tindakan medis yang tepat.
Langkah proaktif ini menjadi wujud keseriusan Lapas Mojokerto dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga binaan.
Selain itu, upaya ini juga merupakan bagian dari pendekatan pembinaan yang lebih holistik, manusiawi, dan berorientasi pada pemulihan.