Rabu, 31 October 2018 15:07 UTC
Ilustrator: GIlas Audi
JATIMNET.COM, Magetan – Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengunjungi Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) di Takeran, Kabupaten Magetan, Rabu 31 Oktober 2018. Ia menyebut kedatangannya untuk bersilaturahmi dan bukan berkampanye.
“Tidak boleh berkampanye di pesantren. Saya juga tidak punya niat minta dukungan di pesantren,” kata Prabowo.
Jika berkampanye, ia menuturkan, ia akan meminta kepada warga yang hadir untuk memilih salah satu calon pemimpin. Selain untuk bersilaturahmi, maksud kedatangannya untuk membagikan buku ‘Paradoks Indonesia’ yang ditulisnya.
“Saya hanya meninggalkan oleh-oleh, yaitu buku sebagai sumbangan pemikiran. Saya menulis berdasarkan fakta dan data hitam di atas putih,” sambungnya.
Adapun jumlah buku yang ditinggalkan di PSM sebanyak 200 eksempar. Jika diperlukan maka ia akan mengirim kembali buku yang disebut memuat tentang kejanggalan di Indonesia itu.
Salah satu kejanggalan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini menyatakan tentang kekayaan sumber daya alam di Indonesia. Sejumlah badan internasional, menyatakan potensi alam di negara ini termasuk paling bagus selain Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat.
“(Indonesia) negara terkaya keenam dari segi sumber daya alam. Tapi rakyatnya masih banyak yang miskin. Ini suatu kejanggalan,” Prabowo menjelaskan.
Sementara itu, Pimpinan PSM Takeran Miratul Mukminin menyatakan bahwa dirinya belum mengetahui tentang pemberian buku oleh Prabowo. Sebab, ia masih fokus untuk menyambut dan menerima kedatangan calon presiden itu.
“Saya belum melihat dan akan saya cek,” ujar dia setelah mengantarkan Prabowo dan rombongan meninggalkan pesantren.
PSM Takeran merupakan salah satu pesantren terkenal di wilayah eks-Karesidenan Madiun. Sejumlah tokoh seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa pernah mengunnjungi ponpes tersebut.
Kedatangan sejumlah tokoh itu lantaran PSM sudah cukup tua. Sekitar tahun 1800 pondok ini mulai dirintis oleh Kiai Hasan Ulama yang dibantu Kiai Muhammad Ilyas. Keduanya merupakan tokoh pemuka agama sekaligus ulama sufiyah yang sangat disegani.
