Rabu, 04 December 2019 03:39 UTC
Ilustrasi: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat kunjungan wisatawan asing sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini tidak bergairah.
Berdasarkan data dari BPS Jatim menyebutkan bahwa selama periode Januari-Oktober 2019 tingkat kunjungan wisatawan asing sebanyak 206.514, atau turun sekitar 21,3 persen dari diperiode sama tahun lalu yakni sebesar 262.509.
“Bulan Oktober tahun ini saja hanya ada 21.152 wisatawan, sedangkan bulan yang sama tahun lalu tercapai 25.938,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo, Rabu 4 Desember 2019.
BACA JUGA: Pawai Pesilat Diharapkan Mampu Tarik Wisatawan di Kabupaten Madiun
Sejauh ini BPS Jatim tidak bisa mengidentifikasi penurunan kunjungan wisatawan asing. Sebab, lanjut Satriyo, BPS Jatim tidak memiliki survei penyebab penurunan wisatawan asing. Menurutnya hampir setiap bulan sepanjang Januari-Oktober terjadi penurunan kunjungan wisatawan asing.
“Pola kunjungan wisatawan asing tidak banyak berubah, yakni sama seperti tahun 2018 lalu. Setiap bulan Maret terjadi lonjakan, namun turun lagi pada bulan Mei, dan baru meningkat pada Agustus,” ujar Satriyo.
Sementara itu, sepanjang Januari-Oktober asal wisatawan mancanegara masih didominasi warga Malaysia dengan 58.239 kunjungan. Diikuti Singapura 22.266, Cina 20.037, dan Taiwan 8.085 kunjungan.
Sedangkan lama rata-rata menginap di hotel, tamu asing antara 2-3 hari. Dengan paling banyak tamu asing atau luar negeri memilih hotel bintang empat.
BACA JUGA: Fenomena Frozen Bromo Jadi Daya Tarik Wisatawan Lokal
Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut gembira keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto, Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), kawasan BTS atau Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Khusus untuk pengembangan di kawasan BTS akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang lebih memadai bagi para wisatawan, baik dari arah Malang, Pasuruan maupun Probolinggo.
“Harapan kami percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila, BTS, Selingkar Wilis dan Kawasan Selatan mampu memberikan multiplier effect bagi semua pihak. Baik bagi PDRB di Jatim maupun PDB secara nasional,” kata Khofifah dalam siaran persnya, Jumat 29 November 2019 lalu.