Rabu, 20 February 2019 05:15 UTC
DKP Kulon Progo berharap pelabuhan Tanjung Adikarto segera direalisasikan untuk mendukung produksi ikan tangkap. Foto: Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Kulon Progo – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengupayakan produksi perikanan tangkap bisa mencapai 2.673 ton.
“Selama ini target perikanan tangkap tidak pernah tercapai karena berbagai persoalan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna, Rabu 20 Februari 2019.
Ia mengatakan sebenarnya nelayan Kulon Progo meminta Pelabuhan Tanjung Adikarto segera diselesaikan dan dioperasikan. Namun saat ini belum terwujud yang menyebabkan kondisi perikanan tangkap belum sesuai harapan.
BACA JUGA: Parlemen Dorong Pemprov Jatim Bangun Industri Pertanian Dan Perikanan
Menurut Sudarna, potensi ikan di laut selatan sangat tinggi. Selama kondisi pantai selatan terganggu cuaca, target produksi ikan tangkap 2.673 ton dalam satu tahun denilai sangat kecil.
“Selama Pelabuhan Tanjung Adikarto belum beroperasi, target produksi tidak akan tercapai. Kalau pelabuhan beroperasi, saya optimis target itu bisa direalisasikan dalam beberapa bongkar saja,” katanya.
Sudarna mengatakan saat ini, jumlah kapal motor tempel sebanyak 124 unit yang tersebar di berbagai titik tempat pelelangan ikan. Seperti di TPI Trisik, TPI Bugel, TPI Karangwuni dan TPI Jangkaran.
BACA JUGA: Produksi Ikan Laut Sulteng Mulai Menurun
Jumlah kapal yang aktif menangkap dari 124 unit, rata-rata mencapai 30 persen per hari dalam kondisi yang memungkinkan melaut.
“Seperti diketahui bersama, kondisi gelombang selatan tidak dapat ditebak, kadang-kadang tinggi, dan kadang-kadang normal,” katanya.
Dia mengatakan DKP Kulon Progo juga membekali nelayan dengan berbagai pelatihan membuat jaring, navigasi dan keterampilan memperbaiki mesin PMT. Bekal ini berguna apabila sewaktu-waktu, ilmu atau keterampilan mereka dapat dimanfaatkan.
“Kami membekali nelayan pelatihan yang aplikatif, supaya mereka semakin profesional menjadi nelayan. Sebab banyak nelayan di Kulon Progo yang mayoritas adalah petani,” katanya. (ant)