Rabu, 19 June 2019 15:04 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Ngawi - Ketua KPU Kabupaten Ngawi, Prima Aequina Sulistyanti mengatakan, lembaganya tengah menggodok anggaran pelaksanaan pilkada 2020. Adapun alokasi dana yang diwacanakan sekitar Rp 36 miliar.
Nilai sebanyak itu meningkat 50 persen dibandingkan pemilihan bupati - wakil bupati 2015. "Pada pilkada yang lalu, anggarannya sebanyak Rp 24 miliar," kata Prima saat dihubungi Jatimnet.com, Rabu 19 Juni 2019.
Dari dana itu, ia melanjutkan, hanya terpakai sekitar Rp 21 miliar. Adapun sisanya sekitar Rp 3 miliar dikembalikan ke kas Pemerintah Kabupaten Ngawi.
BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Mulai Susun Anggaran Pilkada 2020
Ditanya tentang rencana peningkatan anggaran, kata Prima, dilatarbelakangi beberapa pertimbangan, seperti bertambahnya tempat pemungutan suara (TPS).
Sesuai analisa sementara KPU, kondisi ini merupakan dampak dikuranginya jumlah maksimal pemilih pada setiap TPS. Jika pada pilkada 2015, batasannya 800 pemilih maka pada tahun depan hanya 300 pemilih per tempat pencoblosan.
Dengan demikian, jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ikut meningkat. "Otomatis anggaran honor bagi KPPS juga bertambah," ujar Prima.
BACA JUGA: Pemprov Sarankan Daerah yang Gelar Pilkada 2020 Bikin Penganggaran
Pertimbangan lain untuk menambah anggaran, ia melanjutkan, karena KPU harus menanggung alat maupun bahan peraga kampanye setiap pasangan calon. Selain itu, untuk pengadaan logistik terutama kotak dan bilik suara.
"Untuk pilkada nanti, kotak suaranya harus transparan. Mau menggunakan yang dipakai pilkada 2015 bahannya alumunium dan tidak transparan," jelas dia sembari menyatakan kotak suara pada Pemilu 2019 juga hanya sekali pakai sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Namun, sejumlah indikator itu masih terus dibahas di internal KPU. Setelah draft alokasi anggaran jadi maka akan dilayangkan ke Pemkab Ngawi untuk dipertimbangkan lanjut. "Kami sudah diminta untuk mengajukan dan sekarang masih kami godok bersama Sekretariat (KPU)," ucap Prima.
