Logo

Kopi Wonosalam Miliki Daya Pikat di Kediri

Reporter:

Minggu, 11 November 2018 13:07 UTC

Kopi Wonosalam Miliki Daya Pikat di Kediri

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Kediri – Asosiasi Kopi Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa Timur memperkuat ekspansinya ke Kota Kediri yang mendapat respon positif.

"Kami membawa kopi 1,5 kuintal dan terjual habis sekitar 1 kuintal. Ini yang sisanya kopi bubuk sudah banyak yang dibeli,” kata Bagian Dana dan Usaha Asosiasi Kopi Wonosalam Jombang Muh Edi Kuncoro di Kediri, Minggu 11 November 2018.

Dia menambahkan animo warga Kota Kediri untuk meminum kopi dari Wonosalam dengan jenis robusta, excelsa, hingga arabika sangat bagus. Dari kopi-kopi tersebut, yang mendapat perhatian adalah jenis robusa dan excelsa.

Kopi jenis excelsa memang banyak tumbuh di Kecamatan Wonosalam, dan termasuk tanaman purba yang merupakan peninggalan zaman Belanda. Kopi excelsa Wonosaalam merupakan salah satu ciri khas kopi asal daerah ini, yang memunyai rasa agak asam, dengan sedikit rasa nangka dan lebih unik.

“Yang jenis robusta juga banyak disukai. Rasa kopi robusta antara di Dampit (Kabupaten Malang) dengan Wonosalam juga beda. Jenis tanaman sama, rasa bisa berbeda," kata pria yang juga pendiri Kelompok Tani Kopi Wojo (Wonosalam - Jombang) Kabupaten Jombang ini.

Ia menambahkan permintaan kopi dari Wonosalam, Kabupaten Jombang ini sebenarnya cukup tinggi. Namun, belum semua bisa terpenuhi dengan baik. Saat ini asosiasi baru bisa mengirimkan sekitar 20 ton per tahun dengan berbagai jenis kopi, padahal permintaan lebih dari jumlah itu.

Saat ini pihak asosiasi berusaha mengubah pola pikir (mindset) kepada para petani kopi agar mengubah dari pola konvensional ke cara yang lebih modern. Harapan agar bisa mendorong kualitas dan kuantitas sekaligus mendongkrak harga jual.

Asosiasi juga menetapkan harga jual kopi cukup beragam. Setiap jenis kopi baik arabika, robusta, hingga excelsa harganya bervariatif. Untuk arabika dengan kualitas terbagus dilepas Rp90 ribu per kilogram, excelsa Rp85 ribu per kilogram bahkan ada yang hingga lebih dari itu.

Edi berharap produk kopi ini bisa dikirim ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga ekspor.

Sementara itu, Abdul Hakim Bafagih, warga Kediri mengaku kopi asal Jombang ini memiliki potensi untuk dikembangkan, agar memiliki nilai jual yang tinggi.

"Kopi Wonosalam ini selalu menjadi rebutan, terutama robusta. Ada juga yang excelsa, karena ada rasa unik, agak asam. Bahkan, yang excelsa ini kapasitas nasional 1 persen, salah satunya ada di Wonosalam," kata dia. (ant)