Kamis, 04 June 2020 10:40 UTC
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG lebaran tahun 2020 ini mengalami penurunan sekitar 20 hingga 30 persen.
JATIMNET.COM, Surabaya - Unit Manager Communication Relations and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, Rustam Aji mengungkapkan, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama Ramadan dan Idul Fitri 2020 turun drastis. Dibanding periode yang sama tahun lalu, ada penurunan 20-30 persen.
"Kondisi ini tidak mencerminkan hal yang sama pada momen ramadhan dan idul fitri di tahun-tahun sebelumnya," ujar Rustam dalam keterangan resminya, Kamis 4 Juni 2020.
Penurunan itu, kata dia, terjadi pada seluruh produk BBM. Catatan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus selama ramadhan hingga H plius enam hari raya idul fitri 2020, untuk produk Premium dan Perta Series (Gasoline) turun hingga 32 persen. Sedangkan untuk produk Biosolar dan Sex Series (Gasoil) turun sebesar 25 persen.
BACA JUGA: Pertamina EP Percepat Pemulihan CPP Gundih
Rustam merinci, tahun lalu rata-rata konsumsi harian BBM jenis Gasoline di Jawa Timur selama Ramadan dan Idul Fitri mencapai 14.200 Kilo Liter (KL) per hari. Tahun ini turun menjadi 9.700 KL per hari. Untuk Gasoil, lanjut Rustam, konsumsi harian juga turun dari 5.800 KL per hari menjadi 4.300 KL per hari.
Penurunan juga terjadi pada produk LPG. Rustam menuturkan, untuk sektor rumah tangga sampai H+6 hari raya Idul Fitri 2020 juga menunjukkan penurunan. Pihaknya mengklaim, dibanding periode yang sama tahun lalu, konsumsi LPG turun enam persen.
“Tahun ini, kami salurkan LPG untuk sektor rumah tangga rata-rata sebanyak 4.000 Metrik Ton (MT) per hari. Turun jika dibanding rata-rata penyaluran harian tahun lalu yang berjumlah sekitar 4.300 MT per hari,” kata Rustam.
Kendati demikian, Rustam mengaku, tim Satgas RAFICO Pertamina masih terus siaga dan memastikan penyaluran energi bagi masyarakat baik BBM dan LPG tetap berjalan lancar. Menyesuaikan dengan situasi di masa pandemi, Pertamina juga terus berinovasi dalam layanan kepada masyarakat.
"Pertamina selaku penyedia energi pun merespons hal itu dengan menerapkan standard operating procedure (SOP) yang sesuai dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
