Logo

Komplotan Penipu Ngaku Polisi Diamuk Massa

Reporter:,Editor:

Minggu, 08 May 2022 11:00 UTC

Komplotan Penipu Ngaku Polisi Diamuk Massa

Kondisi mobil Daihatsu Ayla warna abu-abu bernopol W 1563 YU usai dirusak massa di Polsek Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Tiga pria mengaku anggota Polda Jatim babak belur dihajar massa saat kedapatan melancarkan aksi penipuannya di Dusun Kweden, Desa Balongwono, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu, 07 Mei 2022.

Ketiga komplotan penipu nekat itu yakni, Iskak (29), asal Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Kemudian Rendrika Pramana Putra (30) asal Desa Segodobancang, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, dan Sugeng (32) asal Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik.

Informasi yang dihimpun jatimnet.com, pelaku awalnya berjumlah lima orang dan berusaha melakukan penipuan berkedok sebagai polisi yang akan mengamankan salah satu warga setempat dengan menggunakan mobil Daihatsu Ayla warna abu-abu bernopol W 1563 YU.

Para pelaku menyasar rumah warga Sumarno, 50 tahun di Dusun Kweden, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan dan menuduhkan anaknya Bambang, 24 tahun telah terlibat jaringan narkoba sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Divonis 2 tahun Penjara Kasus Aborsi, Pecatan Polisi Ajukan Banding

"Mulai pagi rekreasi dengan keluarga ke Malang, sekitar pukul 10.00 WIB sampai rumah. Ayahnya (Sumarno) gelendang di dalam, Bambang duduk di depan. Lalu ada mobil hitam berhenti, tau-tau megang Bambang diseret ke mobil," ucap Karjani, paman pemilik rumah saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu, 8 Mei 2022.

Usai diseret ke mobil, korban ditanyai keberadaan handphonenya. Lantaran tertinggal, lanjut Karjani, korban diminta mengambil ke dalam rumah. Namun, merasa curiga dengan tindak tanduk pelaku, saat mengambil gawai Bambang lalu meneriaki ayahnya karena akan dibawa polisi dengan tuduhan narkotika.

"Buka pintu, Bambang masuk teriak-teriak Pak saya mau dibawa polisi (Kartaji menirukan), spontan bertanya ada apa. Bambang ditarik pelaku, karena kaget ayahnya juga menarik tangan satunya korban," ujar kakek 60 tahun ini.

Melihat korban dibawa paksa sekitar pukul 22.30 WIB, Sumarno lalu meminta surat penangkapan. Hanya saja, para pelaku berdalih akan menghubungi atasannya, dan tak bisa menunjukkan surat tersebut.

Baca Juga: Keliling Kampung, Dokter Gadungan di Mojokerto Ditangkap Polisi

Seketika itu, pemilik lapak rongsokan di Dusun Wates langsung meneriaki para pelaku maling. Sehingga membuat warga berdatangan. Sedangkan dua pelaku lain berhasil mengelabui warga dan kabur.

"Lalu ayahnya bambang tanya, mana surat penangkapan dari komendanmu, mana suratnya kalau kamu anggota Polri, dijawab tidak ada. Akhirnya ayahnya bambang teriak maling-maling," ucap Kartaji menirukan Sumarno.

Warga yang mendengar teriakan itu sontak beramai-ramai mendatangi rumah Sumarno. Mereka kemudian menyeret, dan menghajar para pelaku yang sempat mengaku anggota polisi tersebut.

Baca Juga: Peras Warga Gresik Dua Polisi Gadungan Asal Surabaya Ditangkap

Tak berselang lama, amarah warga berhasil diredam, usai kedatangan seorang anggota polisi di dusun tersebut. Kemudian ketiga pelaku diamankan sementara satu pelaku lainnya kabur sesaat sebelum petugas kepolisian tiba di lokasi.

Kepada petugas, ketiganya pun akhirnya mengakui jika bukan merupakan anggota Polri. Mereka merupakan komplotan penipu dengan modus menyaru sebagai anggota polisi yang bertugas menangkap para pengguna dan pengedar narkoba.

"Yang satu kabur, alasannya mau telepon komandannya gitu, terus melarikan diri. Saat ditanya-tanya ternyata polisi gadungan. Tuduhannya itu masalah narkoba," kata Karjani